kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Manufaktur April 2022 Ditopang Persiapan Idul Fitri


Jumat, 06 Mei 2022 / 07:05 WIB
Kinerja Manufaktur April 2022 Ditopang Persiapan Idul Fitri

Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja manufaktur Indonesia tampak tangguh pada April 2022. S&P Global Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2022 tercatat 51,9, atau meningkat dari 51,3 pada bulan Maret 2022.

Dengan capaian ini, berarti terlihat ada peningkatan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama delapan bulan berturut-turut. Bahkan, tingkat peningkatan pada bulan April 2022 merupakan yang tercepat sejak Januari 2022.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio N. Kacaribu mengatakan, peningkatan kinerja manufaktur ini, salah satunya, didorong oleh momen Ramadan dan persiapan menyambut Idul Fitri.

Baca Juga: S&P Global: Meski Naik, Industri Manufaktur Indonesia Masih Hadapi Kendala Pasokan

“Adanya kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas, terutama dalam menghadapi Ramadan dan persiapan menyambut Idul Fitri. Peluang ini dimanfaatkan dengan baik oleh dunia bisnis,” tulis Febrio dalam keterangannya, seperti dikutip Kamis (5/5).

Nah, Febrio juga yakin, kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas ini merupakan buah dari bauran kebijakan penanganan pandemi Covid-19 serta kecepatan vaksinasi yang semakin baik.

Selain permintaan dalam negeri yang menguat, penguatan sektor manufaktur ini juga didukung oleh permintaan ekspor dari negara-negara mitra dagang Indonesia. Ini kemudian menjadi angin segar bagi prospek pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022.

Seiring dengan peningkatan permintaan tersebut, pelaku usaha terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan terus membuka lapangan kerja baru dan menambah persediaan.

Pembukaan lapangan kerja ini bahkan berada pada indeks tertinggi sepanjang sejarah, setidaknya dalam 11 tahun terakhir.

Selain itu, pembelian pasokan juga terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi yang diprediksi masih terus bertahan di masa pemulihan ekonomi.

Lebih lanjut, para pelaku usaha industri manufaktur Indonesia masih optimistis dengan laju ekspansi ke depan. Penguatan konsumsi masyarakat serta permintaan ekspor diharapkan tetap berada pada tren positif dalam beberapa waktu ke depan.

Meski demikian, industri pengolahan harus waspada akan tekanan harga yang meningkat. Bahkan, ini menjadi risiko utama bagi keberlanjutan laju ekspansi manufaktur dunia, termasuk Indonesia.

Untuk menjaga tingkat harga ini pun, pemerintah bertekad akan melakukan intervensi baik harga maupun non harga.

Intervensi non harga dilakukan dengan bentuk perlindungan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan, serta koordinasi yang kuat untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan masyarakat.

Baca Juga: Permintaan Menguat, PMI Manufaktur Indonesia April 2022 Tercatat 51,9

Selain itu, Febrio berharap, keberlanjutan pemulihan ekonomi bisa terus terjaga, didukung oleh penguatan permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri, sejalan dengan kebijakan cuti bersama dan mudik Lebaran.

Pemulihan ekonomi juga didukung oleh peningkatan kinerja ekspor yang mendapatkan imbas baik dari konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, yang meningkatkan harga komoditas, termasuk komoditas andalan ekspor Indonesia.

Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi secara umum, pemerintah akan hadir lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung keberlanjutan program PC PEN, seperti penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan sektor ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×