kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.199   57,86   0,81%
  • KOMPAS100 1.105   10,32   0,94%
  • LQ45 877   10,94   1,26%
  • ISSI 221   0,89   0,40%
  • IDX30 448   5,61   1,27%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,22   0,97%
  • IDXV30 135   0,58   0,43%
  • IDXQ30 149   1,55   1,05%

Kim Jong Un Diduga Untung Besar dari Bisnis Senjata dengan Rusia


Jumat, 03 November 2023 / 11:36 WIB
Kim Jong Un Diduga Untung Besar dari Bisnis Senjata dengan Rusia
ILUSTRASI. Dari Angola hingga Hong Kong, Korea Utara menutup kedutaan besarnya di luar negeri. KCNA via REUTERS

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dari Angola hingga Hong Kong, Korea Utara menutup kedutaan besarnya di luar negeri. Menurut para ahli, langkah ini diambil ketika perekonomian Pyongyang terpuruk dan Kim Jong Un melakukan diplomasi 'Perang Dingin baru' dengan Rusia.

Melansir AFP, pada pekan lalu, media pemerintah Korea Utara mengumumkan “kunjungan perpisahan” yang dilakukan duta besarnya untuk para sekutunya di Afrika, yakni Uganda dan Angola. 

Menurut pemerintah setempat, Korea Utara juga menutup kedubes di Hong Kong dan Spanyol.

Terakhir kali, Korea Utara menarik misi diplomatik sebesar ini adalah pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an. Pada waktu itu, negara tersebut dilanda kelaparan yang menyebabkan ratusan ribu orang meninggal, bahkan diperkirakan jumlahnya mencapai jutaan.

“Ini pertama kalinya sejumlah besar kedutaan ditarik sejak Arduous March pada tahun 1990-an,” kata mantan wakil duta besar Korea Utara untuk London, Thae Yong-ho.

Thae, yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016 dan sekarang menjadi anggota parlemen dari partai yang berkuasa, mengatakan penutupan tersebut menunjukkan bahwa sanksi PBB terhadap Korea Utara berjalan dengan baik di seluruh dunia.

Baca Juga: Kim Jong Un Akan Tutup Kedubes Korea Utara Di Banyak Negara

Bloomberg melaporkan, Kim Jong Un melakukan aksi pengurangan terbesarnya terhadap kedutaan besar Korea Utara di seluruh dunia, dengan kemungkinan besar dirinya bertaruh bisa memperoleh pembayaran yang lebih besar dalam kesepakatan senjata dengan Kremlin dibandingkan dengan keberadaan kedutaan besar.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan yakin Kim kehabisan uang untuk menjaga semua fasilitas diplomatiknya tetap beroperasi karena sanksi global yang menguras kasnya, lapor Yonhap. 

Menurut kementerian itu, Pyongyang saat ini memiliki 47 kedutaan besar, tiga konsulat, dan tiga kantor perwakilan.

Kedutaan besar Korea Utara menempati posisi yang tidak biasa dalam dunia diplomatik karena AS, Inggris dan negara-negara lain menuduh banyak dari mereka melakukan skema keuangan ilegal untuk mendanai operasi mereka, membeli barang-barang mewah untuk para pemimpin di Pyongyang dan mengirim kembali uang tunai yang diperoleh melalui cara-cara ilegal.

Baca Juga: Korut Tutup Kedubes di Afrika, Korsel: Itu Tanda Kesulitan Ekonomi Akut



TERBARU

×