Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) membatalkan hampir 1.000 penerbangan pada Sabtu (25/12).
Pembatalan ini merupakan hari kedua berturut-turut dari pembatalan besar-besaran karena lonjakan infeksi Covid-19. Pembatalan penerbangan ini membatalkan rencana untuk puluhan ribu pelancong liburan selama akhir pekan Natal.
Sebanyak 957 penerbangan Hari Natal, termasuk penerbangan domestik dan ke dalam atau ke luar negeri, dibatalkan, jumlah itu naik dari 690 pada Malam Natal, menurut penghitungan berjalan di situs pelacakan penerbangan FlightAware.com. Hampir 2.000 penerbangan ditunda.
Setidaknya satu maskapai mengatakan bahwa mereka mengharapkan ratusan pembatalan lagi pada hari Minggu.
Baca Juga: Ribuan Penerbangan Global Saat Natal Dibatalkan, Varian Omicron Merebak
Liburan Natal biasanya merupakan waktu puncak untuk perjalanan udara, tetapi penyebaran cepat varian Omicron yang sangat menular telah menyebabkan peningkatan tajam dalam infeksi COVID-19, memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan karena pilot dan kru perlu dikarantina.
United Airlines membatalkan 230 penerbangan sementara American Airlines membatalkan 90 penerbangan, perwakilan perusahaan mengatakan dalam pernyataan terpisah.
"Lonjakan nasional dalam kasus Omicron minggu ini berdampak langsung pada awak penerbangan kami dan orang-orang yang menjalankan operasi kami," kata juru bicara United Maddie King. Dia mengatakan pembatalan tersebut merupakan bagian kecil dari 4.000 penerbangan rata-rata harian United selama musim liburan.
"Kami bekerja keras untuk memesan ulang sebanyak mungkin orang dan membawa mereka dalam perjalanan untuk liburan," katanya.
Baca Juga: Penumpang Pesawat 3 Kali Lebih Mungkin Tertular Covid-19 Akibat Varian Omicron
Cuaca musim dingin dan Omicron memaksa Delta Air Lines untuk membatalkan 344 penerbangan pada hari Sabtu, dari sekitar 3.000 penerbangan terjadwal, "setelah menghabiskan semua opsi dan sumber daya untuk mencegah pembatalan tersebut," kata juru bicara perusahaan, menambahkan bahwa dampaknya kemungkinan akan bertahan pada hari Minggu.
"Delta memperkirakan lebih dari 300 penerbangannya akan dibatalkan pada Minggu, 26 Desember," kata juru bicara itu. "Orang-orang Delta bekerja bersama sepanjang waktu untuk mengubah rute dan mengganti pesawat dan kru untuk mendapatkan pelanggan di tempat yang mereka butuhkan secepat dan seaman mungkin."
Secara global, data FlightAware menunjukkan bahwa lebih dari 2.700 penerbangan dibatalkan pada hari Sabtu dan 7.049 lainnya ditunda, pada pukul 17.30. EST (2230 GMT).