kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kemnaker Beberkan Dampak Buruk Jika UMP 2023 Naik di Atas 10%


Selasa, 22 November 2022 / 11:02 WIB
Kemnaker Beberkan Dampak Buruk Jika UMP 2023 Naik di Atas 10%
ILUSTRASI. Kemnaker menjelaskan ada dua alasan mengapa kenaikan UMP 2023 tidak boleh lebih dari 10%.

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mengacu pada Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, berikut formula perhitungan UMP 2023: 

Formula upah minimum adalah UM(t+1) = UM(t) + (Penyesuaian Nilai UM x UM(t)). 

  • UM(t+1): upah minimum yang akan ditetapkan 
  • UM(t): upah minimum tahun berjalan 
  • Penyesuaian nilai UM: penyesuaian upah minimum yang merupakan penjumlahan antara inflasi dengan perkalian pertumbuhan ekonomi dan a. 

Sementara penyesuaian nilai upah minimum dalam formula di atas dihitung dengan rumus: 

Penyesuaian Nilai UM = Inflasi + (PE x a). 

Variabel inflasi yang dimaksud merupakan inflasi provinsi yang dihitung dari periode September tahun sebelumnya sampai dengan periode September tahun berjalan (dalam persen). 

Sementara PE adalah pertumbuhan ekonomi. 

Lalu, untuk a merupakan wujud indeks tertentu yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu dalam rentang tertentu yaitu 0,10 sampai dengan 0,30. 

Penentuan nilai a harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kenaikan UMP 2023 Tidak Boleh Lebih dari 10 Persen? Ini Penjelasan Kemnaker"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×