Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis akan banyak investor yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus atau September tahun ini.
Optimisme tersebut muncul lantaran komitmen yang masuk ke IKN terus bertambah, dari 2020, kini sudah ada 228 investor yang menunjukkan komitmennya. Dari 228 investor tersebut, sudah ada 91 perusahaan yang melakukan kunjungan langsung ke IKN hingga 31 Mei lalu, seperti yang berasal dari Singapura.
Bahlil mengklaim, investor sangat serius dan untuk melakukan investasi di ibu kota baru tersebut. Akan tetapi, mereka masih menunggu pembangunan infrastruktur dasar selesai terlebih dahulu.
Baca Juga: Kejar Target Investasi Rp 1.600 Triliun, Bahlil Minta Anggaran Tahun 2024 Ditambah
“Kalau ditanya seberapa serius mereka, nanti sekarang ini lagi dibangun infrastruktur dasar, yang itu dicover APBN. Begitu selesai, baru investasi realnya masuk,” tutur Bahlil saat melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jumat (9/6).
Meski begitu, Bahlil belum menyebutkan rincian nilai investasi yang akan masuk. Sebab, dia akan memastikan terlebih dahulu kepastian investasi tersebut, karena saat ini masih bersifat komitmen.
“Pada saat mereka masuk konstruksi, baru akan kami umumkan. Karena kami Kementerian Investasi punya satu metodologi yaitu, taken, running, baru kami umumkan. Kalau masih rencana itu tidak akan kita umumkan,” jelasnya.
Dia berharap, pembangunan infrastruktur dasar akan segera rampung dalam waktu dekat, sehingga pada Agustus atau September tahun ini investasi dari sektor swasta ke IKN akan segera masuk.
Selain itu, ia juga menambahkan pembangunan IKN akan terus berjalan dengan baik, jika pengganti Presiden Joko Widodo nantinya sejalan dengan program pembangunan IKN.
Baca Juga: Proyek IKN, Pemerintah Gelar Karpet Merah untuk Investor Singapura
“Kalau ditanya apakah yakin? Saya yakin 100% bisa berjalan, terkecuali yang mengganti pak Jokowi adalah yang tidak sejalan dengan Pak Jokowi. Itu lain cerita lagi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pembangunan IKN ditargetkan rampung pada 2045 mendatang. Total biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20% yakni Rp 89,4 triliun, untuk pembangunan istana negara, kantor pemerintahan dan juga infrastruktur dasar.
Sementara itu, 80% pembangunan IKN akan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News