kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kejar Target Investasi Rp 1.600 Triliun, Bahlil Minta Anggaran Tahun 2024 Ditambah


Sabtu, 10 Juni 2023 / 13:00 WIB
Kejar Target Investasi Rp 1.600 Triliun, Bahlil Minta Anggaran Tahun 2024 Ditambah

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Invevstasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp 875 miliar untuk periode kerja di 2024. Sehingga total anggaran yang diminta Bahlil sebesar Rp 2,1 triliun.

Adapun sesuai surat SBPI Nomor 2-287/MK.02/2023 dan B.292/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2023, pagu indikatif Kemneterian Investasi/BKPM tahun 2024 adalah sebesar Rp 1,2 triliun.  

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, tambahan anggaran tersebut untuk menunjang kinerja kementeriannya karena harus mengejar target investasi Rp 1.600 triliun, meningkat dari tahun ini yang sebesar Rp 1.400 triliun.

Baca Juga: Para Investor Singapura Berkunjung ke IKN, Pemerintah Janji akan Beri Layanan Terbaik

“Target investasi tambah Rp 1.400 bahkan di tahun 2024 target investasi kita mencapai Rp 1.600 triliun. Tapi uangnya nggak tambah-tambah. Saya juga nggak ngerti, udah bingung kita,” keluh Bahlil.

Bahlil menyinggung terkait anggaran di kementeriannya yang tidak bertambah signifikan setiap tahunnya. Padahal Dia menyebut salah satu motor pertumbuhan ekonomi adalah kinerja investasi yang baik.  

“Tugasnya aja yang di kasih, uangnya nggak dikasih. Jadi kalau nggak nyampe jangan salahkan kami pimpinan,” ujarnya.

Dia menuturkan, tambahan anggaran tersebut salah satunya akan digunakan untuk meningkatkan kinerja Online Single Submission (OSS) yang anggarannya dinilai terlalu kecil, yakni Rp 30 miliar. Menurutnya, dengan anggaran tersebut, belum cukup untuk memperkuat sistem OSS.

Baca Juga: Pembangunan Ekosistem Baterai Listrik Dipercepat

"Nah, kami mohon tambahan anggaran sekaligus untuk membuat OSS karena OSS kita ini. Pimpinan tau nggak? 79 UU digabung menjadi omnibus law, ada 40 PP 9 Perpres dan puluhan permen ada 15 ribu halaman aturan itu yang begitu ribet, OSS ini dibangun hanya dengan Rp 30 miliar,” tambahnya.

Maka dari itu, Dia berharap agar DPR dan juga Kementerian Keuangan bisa menyetujui tambahan anggaran tersebut. Sehingga target investasi bisa tercapai, dan kinerja OSS juga bisa sesuai harapan investor dan publik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×