kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM: Tahun 2021, realisasi mandatori biofuel bisa melewati target


Rabu, 17 November 2021 / 09:35 WIB
Kementerian ESDM: Tahun 2021, realisasi mandatori biofuel bisa melewati target

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan pihaknya memiliki program pertahapan untuk mandatori bahan bakar nabati/biofuel.  Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan realisasi biofuels sampai dengan 2025 sesuai sebesar 13,9 juta KL.

Adapun di 2021, Dadan memproyeksikakan realisasi mandatori biofuel bisa melewati target yang dicanangkan yakni 9,2 juta KL lantaran pertumbuhan ekonimi lebih cepat dibandingkan proyeksi sebelumnya. Dadan menegaskan, Kementerian ESDM terus mendorong tingkat pemanfaatan bahan bakar nabati. 

"Kementerian ESDM sudah ada roadmap sampai 2035 untuk biodiesel supaya terjaga dengan baik. Kami juga  memastikan bahwa pemanfaatan ini melibatkan petani, sehingga mereka mendapatkan manfaat dari program mandatori biofuels," jelasnya dalam Webinar Kilang Dalam Transisi Energi, Roadmap Pengembangan Kilang dan Petrokimia, Green Fuel Serta Hilirisasi Produksi yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S), Selasa (16/11). 

Baca Juga: Perkuat industri hilir dalam negeri, pemerintah kelak bakal larang ekspor CPO

Dadan mengatakan, mencontohkan pemanfaatan biofuel sudah dilakukan oleh PT Pertamina. Dadan menegaskan, pihaknya terus mendorong Pertamina menjalankan program mandatori biofuels berbasis hydrokarbon yang sudah tertuang dalam roadmap hingga 2030. 

Pada September 2021, Menteri ESDM meluncurkan bioavtur untuk pesawat terbang yang sekaligus menunjukkan Indonesia sudah bisa memproduksi bioavtur dengan teknologi sendiri. “Untuk berbasis hydro karbon, di Plaju output-nya bioavtur. Di Cilacap sedang berjalan, termasuk pengembangan katalis di Cikampek,” kata Dadan. 

Menurut Dadan, beberapa hal yang disiapkan terkait pemanfaatan green fuel dengan kilang adalah menyusun timeline persiapan implementasi beyond B30, menyepakati spesifikasi untuk pencampuran untuk beyond B30, memastikan ketersediaan feedstock, dan kesiapan badan usaha.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×