kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemendag beberkan penyebab kenaikan harga tahu dan tempe


Selasa, 05 Januari 2021 / 05:15 WIB
Kemendag beberkan penyebab kenaikan harga tahu dan tempe

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

Di bulan November 2020 masih di angka 9.000 per kilogram, adapun di bulan Desember 2020 sudah mencapai 9.300 hingga 9.600 per kilogram. Terjadi kenaikan bervariasi di kisaran 3,3% hingga 6,6% karena ada yang membeli melalui koperasi ada juga yang langsung ke distributor.

"Dan setelah kami bicara, setelah kami datang saat mogok produksi, mereka menyatakan siap produksi lagi sejak kemarin. InsyaAllah besok atau lusa di pasaran sudah ada lagi tahu tempe karena memang kita tahu untuk produksi tempe membutuhkan 3 hari," ungkapnya.

Baca Juga: Harga kedelai meroket, Gakoptindo pastikan pasokan tetap aman

Lantas, adanya kenaikan harga ini, perajin tahu dan tempe meminta kepada pemerintah untuk membantu menginformasikan kepada masyarakat bahwa di 2021 ada penyesuaian harga tahu tempe di tingkat konsumen.

Mengenai berapa persen kenaikan harganya, Suhanto belum bisa memerinci. Yang terang, Kemendag berpesan kepada perajin tahu tempe untuk menghitung betul kenaikan harganya, jangan sampai memberatkan masyarakat.

Selanjutnya: Harga kedelai dunia melonjak, Kemendag minta importir penuhi kebutuhan tanpa impor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×