kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekesalan Jokowi Soal APBN Digunakan untuk Belanja Produk Impor


Rabu, 15 Juni 2022 / 04:45 WIB
Kekesalan Jokowi Soal APBN Digunakan untuk Belanja Produk Impor

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) tak digunakan untuk belanja produk-produk impor.

Dimana dengan jumlah APBN sebesar Rp 2.714 triliun ditambah APBD Rp1.197 triliun saat ini belanja pemerintah pusat dan daerah justru banyak didominasi untuk produk impor.

"Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, baik PPN, PPH badan, PPH perorangan, PPH Karyawan, dari pihak ekspor, dari PNPB, dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor. Bodoh sekali kita," tegas Jokowi pada Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6).

Pasalnya dengan belanja produk impor nilai tambah justru didapatkan oleh negara lain, misalnya penciptaan lapangan kerja. Maka, Jokowi meminta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawal program belanja produk dalam negeri agar berhasil.

Baca Juga: Ada Perdana Menteri Curhat ke Jokowi Soal Stok Minyak Goreng yang Habis

Mengingat, selama ini Jokowi mengungkap, banyak K/L dan Pemda yang tidak mau membeli produk dalam negeri dengan beragam alasan.

"Speknya nggak pas lah, kualitasnya nggak baik lah, alasan banyak sekali, itu yang bapak ibu kawal," imbuhnya.

Berdasarkan hasil kunjungan kerjanya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Ia melihat produk-produk lokal disana telah dikemas dengan sangat baik. Bukti produk lokal tak kalah bersaing lainnya Jokowi mencontohkan mesin jahit low speed yang lebih murah ketimbang produk impor.

"Lima tahun yang lalu saya jengkel betul, saya udah merintahkan pada BUMN untuk beli pipa. Enggak ada Pak spek dalam negeri Pak, speknya ini Pak, nomornya ini Pak, ukurannya ini. Terpaksa kita harus impor. Saya rasa itu apa sesulit ini sih membuat pipa? Eh saya ke pabrik pipa, Pak semuanya ada Pak. Bapak mau cari apa ada. ukuran apa ada. kualitas apa ada. Ini kita ekspor semuanya Pak. ke Jepang, ke Amerika, ke Eropa. Loh yang orang sana beli produk pipa kita. Kita malah beli impor. Ini kan sekali lagi kita ini orang pintar-pintar, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Maaf," kata Jokowi geram.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Membaik, Presiden Jokowi Ingatkan Semua Pihak Harus Tetap Waspada

Hal seperti itu yang diminta Jokowi agar BPKP dapat terus mengawal dan mengawasi. Lantaran belanja produk dalam negeri disebut akan mampu memantik pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga investasi dari dalam negeri akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lewat penciptaan lapangan kerja dan investasi dalam negeri.

"Sekali lagi saya minta untuk terus mengawal secara konsisten jaga kepatuhan Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN, BUMD agar memenuhi target belanja produk dalam negeri. Berikan sanksi yang tegas untuk ini. Saya minta kepada BPKP, mensinergikan upaya ini. Kawal semua APIP di daerah dan unit-unit yang lain untuk menjalankan program belanja dalam negeri ini, dengan penuh kedisiplinan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×