kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 Membaik, Presiden Jokowi Ingatkan Semua Pihak Harus Tetap Waspada


Selasa, 14 Juni 2022 / 05:10 WIB
Kasus Covid-19 Membaik, Presiden Jokowi Ingatkan Semua Pihak Harus Tetap Waspada

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika dilihat dari indikator yang menjadi standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia masih masuk kategori level 1. Meski demikian Presiden Joko Widodo tetap mengarahkan agar seluruh pihak untuk tetap waspada dan hati-hati. Pasalnya, berbagai negara kini tengah mengalami kenaikan akibat adanya varian baru BA4 dan BA5. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, positivity rate di Indonesia masih di angka 1,36%, di bawah standar WHO 5%.

Kemudian reproduction rate atau reproduksi efektif kasus Covid-19, masih di angka 1, sedangkan standar WHO di atas 1. Untuk angka produksi efektif inilah yang diakui masih perlu dimonitor. Selanjutnya, kasus konfirmasi level 1 itu adalah maksimal 20 kasus pe minggu per 100.000 penduduk.

"Kondisi Indonesia sekarang masih di satu jadi walaupun ada kenaikan tapi itu masih di level 1," kata Budi dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (13/6).

Baca Juga: Berisiko, Epidemiolog Kritik Kebijakan Lepas Masker di Ruang Publik

Dari ketiga indikator standar WHO dalam penentuan leveling kondisi kasus negara untuk penanganan Covid-19, kondisi Indonesia tergolong masih baik. 

Hanya saya Budi menekankan, Presiden menginginkan agar semua pihak tetap mewaspadai potensi kenaikan karena adanya varian baru.

"Bapak Presiden juga memberikan arahan kami bahwa lebih baik kita waspada. Lebih baik kita berhati-hati karena kewaspadaan kita, konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil, bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia," ungkapnya.

Pasalnya dengan kehati-hatian yang diambil pemerintah terbukti tidak menurunkan kegiatan ekonomi. Karena kegiatan ekonomi nasional sekarang juga sudah hampir kembali ke normal.

Oleh sebab itu, Budi menyampaikan, Presiden menginstruksikan agar vaksinasi booster terus ditingkatkan. Berkaca pada potensi kenaikan kasus setiap enam bulan di tingkat global.

Berdasarkan pengamatan Kementerian Kesehatan, kini semua negara sudah bersiap dengan potensi gelombang berikutnya. Diprediksi, gelombang varian BA4 dan BA5 biasanya puncaknya tercapai 1 bulan sesudah penemuan kasus pertama.

Baca Juga: Kemenkes: Omicron BA.4 dan BA.5 Memiliki Tingkat Keparahan yang Rendah

"Jadi harusnya di minggu kedua Juli atau minggu ketiga Juli kita akan lihat puncak kasus dari BA4 BA5," kata Budi.

Jika capaian vaksinasi dosis ketiga mampu dipercepat dan masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan, diprediksi puncak varian ini takkan tinggi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×