kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan Larangan Ekspor Solar Rusia Bisa Kerek Inflasi Dunia


Jumat, 22 September 2023 / 11:11 WIB
Kebijakan Larangan Ekspor Solar Rusia Bisa Kerek Inflasi Dunia
ILUSTRASI. Rusia telah melarang ekspor solar sebagai pembalasan terhadap sanksi negara-negara Barat. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia telah melarang ekspor solar sebagai pembalasan terhadap sanksi negara-negara Barat. Kebijakan ini meningkatkan kekhawatiran akan dampak yang lebih buruk bagi pemilik kendaraan di Inggris.

Melansir The Telegraph, harga solar di Eropa langsung melonjak sebanyak 5% sebagai respons terhadap berita dari Kremlin. Banyak yang cemas, hal ini akan memperburuk kelangkaan solar global.

Larangan ini muncul ketika para pembuat kebijakan merasa cemas mengamati kenaikan harga minyak, yang telah meningkat sebesar 30% sejak bulan Juni dan hampir melampaui level US$ 100 per barel.

Meskipun Inggris dan Uni Eropa melarang impor minyak dari Rusia awal tahun ini, negara-negara lain terus membeli bahan bakarnya. 

Langkah Vladimir Putin kemungkinan akan semakin memperketat pasokan solar global dan dapat meningkatkan inflasi di seluruh dunia.

Luke Bosdet dari The Automobile Association mengatakan: “Mereka berupaya untuk mewujudkan fakta bahwa solar, seperti bahan bakar lainnya, adalah komoditas global. Bahkan jika Anda menerapkannya di China, Anda masih akan mendapatkan dampak yang besar di seluruh dunia. Pada dasarnya itulah yang mereka coba lakukan.”

Baca Juga: Erdogan: Saya Tidak Punya Alasan untuk Tidak Mempercayai Rusia

Menurut Vortexa, Rusia mengekspor hampir satu juta barel solar per hari tahun lalu. Ekspor solar Rusia menyumbang 3,4% dari permintaan global, yang berarti pembatasan dapat berdampak signifikan pada harga global.

Bosdet mengatakan bahwa larangan tersebut datang pada saat pengendara mobil di Inggris sudah menghadapi kenaikan harga bahan bakar.

“Harga bahan bakar di pom bensin sudah naik karena harga minyak yang lebih tinggi,” jelasnya.

Perusahaan kilang minyak telah kesulitan menghasilkan cukup bahan bakar diesel setelah produsen terbesar kedua dan ketiga di dunia, Arab Saudi dan Rusia, membatasi pasokan minyak.

Baca Juga: Vladimir Putin Diprediksi Akan Temui Xi Jinping di Beijing pada Bulan Oktober

Larangan ekspor ini tetap dilakukan meskipun ada tanda-tanda tekanan terhadap anggaran Kremlin.



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×