kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Kayan Hydro Energy bangun PLTA Kayan Cascade senilai US$ 17,8 miliar


Kamis, 19 Agustus 2021 / 06:40 WIB
Kayan Hydro Energy bangun PLTA Kayan Cascade senilai US$ 17,8 miliar

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Di samping itu, listrik yang dihasilkan Kayan Cascade ini bisa diserap oleh kawasan industri Tanah Kuning. Di sana terdapat pabrik pengolahan biji nikel, baja, aluminium serta pelabuhan internasional yang ada di Kaltara. Bahkan bisa mensuplai ke ibukota negara baru di Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, Khaeroni mengatakan, proyek Kayan Cascade sebetulnya merupakan bagian dari konsep Kaltara Integrated Green Economic Zone yang mencakup 4.686 hektare milik PT Indonesia Strategis Industri (ISI), perusahaan pengelola kawasan industri yang menjadi bagian dari Kawasan Industri Hijau yang terintegrasi dengan Pelabuhan Internasional Indonesia. 

“Proyek PLTA ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2025," tandasnya.

Baca Juga: Realisasi penambahan kapasitas pembangkit hidro tahun ini telah capai 142,8 MW

KHE mendukung proyek tersebut untuk menghasilkan sumber listrik EBT yang ramah lingkungan. Kawasan Industri Hijau ituakan dikembangkan dan dikelola oleh PT ISI.

Pengelola ini telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai tenant, di antaranya smelter aluminium PT Alum Ina Indonesia, pabrik baja PT Prime Steel Indonesia, smelter ferronickel PT Nickel Industri Indonesia, pabrik kendaraan listrik PT Indonesia Emobil Industri, dan partner pembuat baterainya, PT General Battery Indonesia. 

"Listrik PLTA bukan hanya ramah lingkungan tapi juga sangat bisa bersaing dengan listrik yang dihasilkan dari energi fosil,” pungkas Khaeroni. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas terpasang pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga Mei 2021 baru sebesar 10.426 megawatt (MW). Dari besaran tersebut, PLTA menyumbang sebesar 4.701 MW ongrid dan 938 MW offgrid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

×