Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan minat masyarakat berinvestasi mendorong pertumbuhan jumlah rekening perbankan. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan jumlah rekening dengan saldo kurang dari Rp 2 miliar meningkat sebesar 91,73 juta rekening atau bertambah sebanyak 26% YoY pada bulan Januari 2022.
Sedangkan jumlah rekening dengan saldo lebih dari Rp 2 miliar meningkat sebanyak 19.000 rekening atau bertambah sebanyak 6,38% YoY.
“Ini kelihatannya ada pemain baru di level income rendah yang mulai memanfaatkan jasa perbankan, saya prediksi ini dari kalangan pelajar sekolah menengah yang mereka mulai masuk berinvestasi sehingga mereka membutuhkan rekening di perbankan,” jelasnya.
SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati menyatakan tabungan Bank Mandiri tumbuh cukup baik setiap bulannya. Jumlah rekening Tabungan Bank Mandiri tumbuh di atas 21% yoy pada bulan pertama 2022.
Baca Juga: BCA Syariah Proyeksikan Penyaluran Pembiayaan Tumbuh Hingga 10% di Kuartal I-2022
“Pertumbuhan rekening ini didukung tidak hanya oleh Kantor Cabang dan Mandiri Agent, namun juga melalui channel digital Livin’ by Mandiri yang memungkinkan pembukaan rekening dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,” ujarnya kepada Kontan.co.id pada Rabu (16/3)..
Lanjutnya, jumlah Rekening Dana Nasabah (RDN) yang dibuka di Bank Mandiri untuk bertransaksi di pasar modal juga meningkat. RDN Bank Mandiri tumbuh sekitar 17% yoy di Januari 2022.
“Kami memperkirakan tren peningkatan jumlah rekening tabungan di Bank Mandiri akan terus tumbuh baik setiap bulannya, didukung oleh luas dan beragamnya channel pembukaan rekening yang disediakan Bank Mandiri. Kami menargetkan rekening tabungan dapat tumbuh double digit pada Desember 2022, sehingga dapat menunjang target pertumbuhan DPK Bank Mandiri,” jelasnya.
EVP Transaction Banking Business Development BCA I Ketut Alam Wangsawijaya mengakui sejak pandemi pembukaan buka rekening untuk investasi meningkat di masa pandemi. Ia melihat da korelasi positif antara transaksi investasi dengan kebutuhan investasi terhadap pembukaan rekening perbankan,.
Ia menyatakan pertumbuhan pembukaan rekening secara digital ini terus meningkat. Pada awal peluncuran layanan ini di 2019, kontribusi pembukaan rekening secara online hanya 10% dari total nasabah baru BCA.
Baca Juga: BNI Salurkan Fasilitas Pembiayaan Rp 257,9 Miliar Pada Proyek Katalis Merah Putih
“Sekarang sudah 55% dari nasabah baru dari rekening online. Ini adalah salah satu pencapaian, nasabah mulai beralih, tidak lagi di kantor cabang, mungkin karena waktu dan kemudahan,” jelasnya.
Pada tahun lalu, BCA memproses 2,6 juta rekening online secara online. Ketut bilang, terdapat korelasi positif antara minat berinvestasi dengan jumlah pembukaan rekening perbankan.
Noviady Wahyudi, Head of Consumer Product, Preferred and Personalization PT Bank CIMB Niaga Tbk menyatakan pertumbuhan rekening nasabah baru di CIMB Niaga terus meningkat termasuk pada tahun 2021 jika dibandingkan tahun 2020.
“Pertumbuhan tersebut disebabkan karena bank semakin agresif dalam meningkatkan jumlah nasabah. Khusus untuk nasabah yang berusia 18-22 tahun, jumlahnya meningkat hampir 7 kali lipat pada tahun 2021 jika dibandingkan tahun 2020. Hal ini sejalan pula dengan kepemilikan produk investasi,” paparnya.
Lanjutnya, tahun lalu, terdapat peningkatan setiap bulannya dan secara prosentase peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan nasabah yang berusia di atas 23 tahun. Adapun pembukaan rekening nasabah baru pada tahun 2022, jumlahnya ditargetkan naik 30% guna mendukung pertumbuhan tabungan CIMB Niaga yang ditargetkan meningkat sebesar 15%.”
Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Teddy Wishadi bilang dana pihak ketiga (DPK) BNI secara keseluruhan tumbuh 16,1% yoy di Januari 2022, sedangkan untuk DPK Konsumer simpanan tier sampai dengan Rp 2 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 8,5%.
Kinerja ini berkontribusi 70,3% terhadap ekspansi simpanan DPK Konsumer. Sementara dari sisi jumlah rekening mendominasi lebih dari 90%.
Baca Juga: Tren Digitalisasi, Bank Mandiri Siap Kembangkan Potensi Metaverse
“Dari sisi bisnis Konsumer dapat kami sampaikan bahwa kenaikan jumlah rekening secara YOY dikontribusi oleh penggunaan simpanan terutama Tabungan sebagai sarana transaksi nasabah. Hal ini didorong oleh semakin mudah dan beragamnya channel pembukaan rekening Tabungan dan luasnya jangkauan akuisisi melalui seluruh outlet BNI yang tersebar di seluruh Indonesia,” paparnya.
Lanjutnya, BNI juga telah melakukan pengembangan channel akuisisi massive digital melalui Pembukaan Rekening Digital Face Recognition Mobile Banking yang dapat membuka rekening dimana saja dan kapan saja cukup dengan selfie. Kemudian fasilitas Digi CS, Mobile SONIC, Digi Sales dan akuisisi rekening melalui channel kerjasama e-commerce juga turut meningkatkan akuisisi rekening.
“Dari sisi kolaborasi kami juga memanfaatkan akuisisi rekening payroll dari institusi, nasabah perusahaan, debitur korporasi BNI serta value chain-nya. Dari sisi investasi nasabah Konsumer di BNI sendiri, per Januari 2022 Investasi nasabah yang dikelola mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 22,4% secara Yoy,” tambahnya,
Ia melihat pemanfaatan rekening simpanan bagi nasabah perorangan terutama didorong oleh kebutuhan transaksi, termasuk di dalamnya transaksi investasi. BNI memproyeksi pertumbuhan DPK selaras dengan proyeksi industri di kisaran 6% hingga 7% dengan didorong oleh peningkatan pertumbuhan jumlah rekening yang sejalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News