kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Joe Biden dan Vladimir Putin lakukan pertemuan virtual, ini yang dibahas


Rabu, 08 Desember 2021 / 07:05 WIB
Joe Biden dan Vladimir Putin lakukan pertemuan virtual, ini yang dibahas

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memulai pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin secara virtual tentang Ukraina dan topik lainnya pada Selasa (7/12).

Pembicaraan itu dilakukan di tengah memuncaknya kekhawatiran Barat bahwa Moskow akan menyerang tetangga selatannya itu.

Biden akan memberi tahu Putin bahwa Rusia dan sejumlah bank terbesarnya dapat terkena sanksi ekonomi terberat jika Rusia menyerang Ukraina.

Menurut penjelasan sejumlah sumber bahwa bank-bank terbesar Rusia akan dibidik Barat dan kemampuan Moskow untuk mengubah rubel menjadi dolar dan mata uang lainnya bakal jadi target Barat.

Baca Juga: Peringati hari tentara nasional, Ukraina siap berperang melawan Rusia

Kebijakan ini disiapkan untuk mencegah Putin menggunakan puluhan ribu tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina untuk menyerang.

Sementara itu, Kremlin, telah mengatakan sebelum pertemuan bahwa pihaknya tidak berharap ada terobosan dari pertemuan itu. Moskow juga membantah punya niat terselubung di balik keberadaan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina yang meningkat.

Namun Moskow telah menyampaikan kekesalan atas bantuan militer Barat ke Ukraina, negara sesama bekas pecahan Uni Soviet yang kini condong ke Barat sejak pemberontakan rakyat menggulingkan presiden pro-Rusia pada 2014. Rusia melihat NATO juga melakukan ekspansi ke Ukraina yang mengancam Rusia.

Moskow juga mempertanyakan niat Ukraina dan mengatakan menginginkan jaminan bahwa Kyiv tidak akan menggunakan kekuatan untuk mencoba merebut kembali wilayah yang hilang pada tahun 2014 oleh separatis yang didukung Rusia, sebuah skenario yang telah dikesampingkan oleh Ukraina.

Baca Juga: AS Akan Jatuhkan Sanksi bagi Mereka yang Dinilai Membahayakan Demokrasi

“Kami mencari hubungan yang baik dan dapat diprediksi dengan Amerika Serikat. Rusia tidak pernah bermaksud menyerang siapa pun, tetapi kami memiliki kekhawatiran dan kami memiliki garis merah kami,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Menyerukan semua orang untuk tetap "berkepala dingin", Peskov mengatakan sangat penting bahwa Putin dan Biden berbicara mengingat apa yang disebutnya eskalasi ketegangan yang luar biasa di Eropa.

Rubel Rusia sedikit melemah pada hari Selasa, dengan beberapa analis pasar memperkirakan pembicaraan akan mengurangi ketegangan dan yang lain mengatakan bahwa ancaman sanksi AS mengikis harapan untuk menemukan titik temu. Baca selengkapnya

Menjelang pembicaraan langsung pertamanya dengan Putin sejak Juli, Biden membahas rencana sanksi dengan sekutu Eropa pada hari Senin, mencari sikap bersama yang kuat untuk mendukung integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×