kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jiwasraya kantongi hasil investasi Rp 33,59 miliar pada tahun 2020


Jumat, 09 April 2021 / 07:35 WIB
Jiwasraya kantongi hasil investasi Rp 33,59 miliar pada tahun 2020

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau hadapi tekanan likuiditas, Jiwasraya masih mencatatkan kinerja positif pada 2020. Hal ini terlihat dari perbaikan kinerja hasil investasi perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Berdasarkan laporan keuangan 2020, asuransi pelat merah ini mencatatkan hasil investasi Rp 33,59 miliar. Padahal tahun sebelumnya, hasil investasi Jiwasraya sempat negatif hingga Rp 869,11 miliar. 

Sebaliknya, dana kelolaan Jiwasraya turun hingga 85,65% menjadi Rp 2,15 triliun dari sebelumnya Rp 14,99 triliun. Dari nilai tersebut hanya tersisa dua portofolio investasi yakni deposito berjangka Rp 547,80 miliar. Kemudian tanah dan bangunan senilai Rp 1,60 triliun. 

Baca Juga: Hasil investasi asuransi syariah mulai membaik pada Januari 2021

Akibatnya, aset perseroan ikut turun. Total aset Jiwasraya turun sampai 13,35% menjadi Rp 15,72 triliun dari sebelumnya Rp 18,15 triliun. Pada tahun 2019 aset terbesar milik perusahaan berasal dari tanah dan bangunan investasi Rp 5,73 triliun dan surat berharga Rp 3,15 triliun. 

Selain aset, pendapatan perusahaan juga anjlok. Pendapatan Jiwasraya turun 9,76% dari Rp 2,15 triliun menjadi Rp 1,94 triliun. Jika dirinci pendapatan tersebut berasal dari hasil investasi Rp 33,59 miliar, imbal jasa DPLK Rp 16,79 miliar dan pendapatan lain Rp 1,89 triliun. 

Ini merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Kanaka Puradiredja Suhartono. Setelah melalui proses audit, laporan keuangan tersebut memperoleh opini wajar.

"Laporan keuangan ini disajikan menggunakan PSAK 58, sehubungan dengan rencana pengalihan bisnis Jiwasraya ke perusahaan baru yang merupakan anak usaha BPUI," tulisan laporan itu, dikutip pada Kamis (8/4).

Baca Juga: KSK Insurance luncurkan program KSK Peduli Motor Vehicle

Restrukturisasi polis

Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya menargetkan migrasi polis dari Jiwasraya ke IFG Life bisa dilakukan pada Mei 2021 sejalan dengan batas akhir masa tugas tim. Sejauh ini, masih ada sekitar 20% pemegang polis yang belum bersedia direstrukturisasi.

Hingga 30 Maret 2021, sekitar 87% atau setara 15.123 pemegang polis kanal bancassurance telah menyetujui program restrukturisasi. Lalu sebanyak 71% atau 131.111 peserta dari korporasi menyetujui program tersebut.

Sementara jumlah pemegang polis ritel yang bersedia mengikuti restrukturisasi sebanyak 110.829 atau setara dengan 80% dari total nilai tunai polis ritel. Hanya saja, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya tidak mengungkapkan skema yang paling banyak dipilih nasabah.

Meskipun enggan menyebutkan nilai polis yang telah direstrukturisasi, Koordinator Juru Bicara Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya, R. Mahelan Prabantarikso memastikan pembayaran polis akan dilakukan oleh IFG Life sesuai dengan ketentuan dalam polis baru nanti. 

"Sementara, waktu pembayaran akan dilakukan bersamaan dengan turunnya penyertaan modal negara (PMN) di IFG Life," katanya.

Baca Juga: KSK Insurance catatkan pertumbuhan premi setinggi 18% pada tahun 2020

Mahelan mengakui jika program yang ditawarkan belum bisa memuaskan semua pihak. Namun dia yakin keputusan bersama tersebut menjadi solusi terbaik untuk menghindari kerugian yang lebih besar ke depan.

Sebelumnya, Jiwasraya dan Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ) sepakat membentuk forum komunikasi agar memudahkan penyampaian aspirasi dan keluhan dari para nasabah kepada manajemen Jiwasraya. Seorang nasabah, Ana Rustiana mengatakan jalur komunikasi secara langsung tersebut dapat menjadi forum yang efektif untuk mengurai permasalahan di Jiwasraya.

Kembali mengingatkan, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 22 triliun untuk menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya dan melakukan migrasi ke IFG Life. Sumber dananya dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan fund raising IFG selaku induk usaha IFG Life sebesar Rp 4,7 triliun.

Selanjutnya: Gandeng DBS Indonesia, Manulife rilis tiga produk unitlink baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×