Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Guna melindungi ibu kota Amerika Serikat (AS), Garda Nasional mendapat wewenang untuk mengirim hingga 15.000 tentara ke Washington.
Kepala Biro Garda Nasional Jenderal Daniel Hokanson menyatakan, sekitar 10.000 tentara akan ada di Washington pada Sabtu (16/1) untuk membantu memberikan keamanan, logistik, dan komunikasi.
Dia bilang, jumlahnya bisa meningkat menjadi 15.000 tentara jika otoritas lokal meminta.
FBI memperingatkan kemungkinan protes bersenjata yang direncanakan di Washington DC dan 50 ibu kota negara bagian AS menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, sumber penegak hukum federal mengatakan kepada Reuters, Senin (11/1).
Baca Juga: Donald Trump setujui kondisi darurat di Washington DC, apa artinya?
Terancam dengan lebih banyak kekerasan dari pendukung Presiden Donald Trump setelah penyerbuan Capitol pada Rabu (6/1) pekan lalu, FBI mengeluarkan peringatan untuk akhir pekan depan nanti dan berjalan setidaknya sampai Hari Pelantikan 20 Januari, menurut sumber itu.
Biden tidak takut
Setidaknya, Reuters melaporkan, satu anggota parlemen meminta Pentagon untuk berbuat lebih banyak.
Senator Chris Murphy, yang mengirim surat kepada menteri pertahanan pada Senin (11/1), mengungkapkan, tidak jelas apakah Garda Nasional akan cukup untuk melindungi ibu kota negara, jadi pasukan tugas aktif mungkin diperlukan juga.
"Saya tidak takut mengambil sumpah di luar," kata Biden kepada wartawan di Newark, Delaware, mengacu pada tradisi untuk upacara pelantikan di halaman gedung Capitol, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Situasi tegang, FBI peringatkan adanya aksi demonstrasi bersenjata jelang pelantikan