kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang deadline, bank gencar cari tambahan modal


Rabu, 18 November 2020 / 08:40 WIB
Jelang deadline, bank gencar cari tambahan modal

Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank bermodal cekak tengah mengebut aksi penambahan modal. Maklum akhir tahun ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan bank memiliki modal inti minimum Rp 1 triliun, jika gagal terpenuhi sejumlah sanksi mulai dari pembatasan bisnis sampai menurunkan status menjadi bank perkreditan rakyat.

Dari catatan KONTAN, setidaknya ada sembilan bank yang sampai September 2020 mesti memenuhi kewajiban tersebut. Mereka terdiri dari tiga bank daerah, tiga bank syariah, dan sisanya bank umum swasta nasional (BUSN).

Dua bank daerah tersebut adalah PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang modal intinya Rp 853 miliar per September 2020 , dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dengan modal inti Rp 956 miliar.

Baca Juga: Banyak aksi korporasi, prospek bank syariah dinilai cerah

Adapun Bank Bengkulu kini tengah dalam proses menunggu investor anyar yaitu PT Mega Corpora. Perusahaa milik taipan Chairul Tanjung tersebut memang dikabarkan bakal jadi pemegang saham anyar Bank Bengkulu. 

“Mega Corpora akan masuk melalui private pelacement, artinya akan ada penerbitan saham baru dari kami,” kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah kepada KONTAN, Selasa (17/11).

Sayang Fanny masih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait berapa persen saham anyar yang akan diterbitkan, termasuk target dana yang bakal dikucurkan Mega Corpora. 

Meski demikian, Irfansyah memastikan Mega Corpora telah berkomitmen untuk menjadi investor anyar perseroan. ini dibuktikan telah diterimanya surat perihal penegasan persetujuan pembelian saham oleh Mega Corpora terhadap Bank Bengkulu. 

Baca Juga: Neobank, ancaman baru bagi bank konvensional di era digital

“Untuk porsi saham dan nilainya akan ditentukan saat RUPSLB Bank Bengkulu pada 23 November 2020.  yang jelas aksi ini akan membantu kami memenuhi target modal inti minimum Rp 1 triliun,” sambung Irfansyah.

Adapun selain dua bank daerah tersebut ada PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS), dan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung yang telah berhasil meningkatkan modal intinya lebih dari Rp 1 triliun di akhir kuartal III-2020. 



TERBARU

×