kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jelang akhir tahun, kredit konstruksi mulai menggeliat


Kamis, 10 Desember 2020 / 07:45 WIB
Jelang akhir tahun, kredit konstruksi mulai menggeliat

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit konstruksi tampaknya semakin besar di penghujung tahun ini. Itu tercermin dari kredit konstruksi perbankan pada bulan Oktober mengalami kenaikan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konstruksi pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp 379,5 triliun atau tumbuh 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Sedangkan pada September, kredit konstruksi hanya tumbuh 0,9% YoY ke Rp 374,6 triliun. 

Pahala Mansyuri, Direktur Utama BTN mengakui bahwa kredit konstruksi sudah mulai bergerak positif di BTN. "Kami sudah aktif menyalurkan kredit konstruksi perumahan.  Ini untuk mendukung program sejuta rumah dan selaras dengan pertumbuhan KPR yang juga cukup tinggi, khususnya KPR bersubsidi," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (8/12). 

Baca Juga: Ini strategi BRI Life tingkatkan premi unitlink di tahun depan

Hanya saja, ia tidak merinci berapa besar pertumbuhan kredit konstruksi BTN hingga saat ini. Sementara per September 2020, kredit konstruksi BTN di sektor perumahan hanya tercatat Rp 27,87 triliun atau tumbuh negatif 6,07% YoY.

Sementara Bank OCBC NISP menyebut penyaluran kredit perseroan hingga September masih melambat, termasuk untuk sektor konstruksi. Namun, dengan proyeksi ekonomi Indonesia semakin membaik terutama didukung dengan kehadiran vaksin Covid-19, bank ini berharap permintaan kredit akan semakin membaik. 

Hartati, Direktur OCBC NISP mengatakan, pihaknya akan tetap menjalankan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor tetapi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

"Bank OCBC NISP juga berkomitmen untuk terus mendukung proses pemulihan ekonomi Indonesia serta menghadirkan solusi dan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, baik nasabah korporasi maupun individual," kata Hartati.

Baca Juga: OVO mulai layani transaksi pembayaran digital di e-commerce Lazada

Di Bank Woori Saudara Tbk, porsi kredit konstruksi tidak terlalu banyak. Sehingga Sadhana Priatmadja, Direktur perseroan menyebut datanya kurang bisa dianalisis.  

Kredit bank ini yang tercatat tumbuh cukup tinggi masih berasal dari industri pengolahan, konsumer, dan perdagangan luar negeri. "Sejak Juni ke November, konsumer sudah tumbuh 9% dan korporasi tumbuh 7%," kata Sadhana.

Selanjutnya: DPK di bank BUKU IV menciut, ada apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×