kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jangan meremehkan, kasus Covid-19 di usia muda semakin banyak, jumlah kematian naik


Rabu, 21 April 2021 / 11:35 WIB
Jangan meremehkan, kasus Covid-19 di usia muda semakin banyak, jumlah kematian naik

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington DC. Jumlah kasus Covid-19 pada pasien usia muda semakin banyak terjadi di sejumlah negara. Anak-anak dan remaja juga harus semakin waspada karena jumlah kasus Covid-19 di kelompok ini semakin banyak.

Virus corona penyebab Covid-19 telah menginfeksi 142.727.805 orang di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut 3.043.707 orang meninggal dunia dan 121.246.463 dapat kembali pulih.

Selama ini, Covid-19 dinilai lebih berisiko pada pasien dengan usia lanjut di atas 60 tahun serta memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi hingga jantung. Namun dengan adanya varian virus dan sejumlah mutasi yang lebih menular, terdapat kecenderungan bahwa kalangan usia muda juga bisa lebih berisiko.

Dikutip dari Aljazeera (19/4/2021), banyak kalangan muda bahkan anak-anak di Amerika Serikat kini justru terpapar Covid-19 dan mengalami gejala yang tidak ringan. Banyak dari mereka yang kondisinya parah dan membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan tak jarang perjuangannya berujung dengan kematian.

Kepala petugas medis sebuah rumah sakit anak di Michigan, Rudolph Valentini menyebut saat ini lebih banyak anak muda yang dilarikan ke UGD, ICU, bahkan hingga memerlukan ventilator sebagai alat bantu napas mekanis. Pasien Covid-19 dengan gejala parah tersebut berusia antara 20, 25, hingga 35 tahun.

Baca juga: Data Corona Indonesia, Selasa (20/4): Tambah 5.549 kasus, total 1.614.849 kasus

Merata di sejumlah negara bagian

Rudolph menyebut, kondisi ini tidak hanya terjadi di rumah sakit tempatnya bekerja, melainkan juga dijumpai kasus serupa di seluruh negara bagian AS. Di Chicago, pasien Covid-19 yang dirawat inap kini kebanyakan berusia di bawah 50 tahun, berbeda dengan kondisi di awal pandemi di mana para lansia dan pasien komorbid yang banyak menempati ruang-ruang perawatan.

Hal serupa juga terjadi di New Jersey. Hampir separuh pasien rawat inap Covid-19, merupakan usia 60 tahun ke bawah. Dari jumlah pasien yang terinfeksi, 11 persen adalah usia 30-39 tahun, 10 persennya merupakan usia 40-49 tahun, dan 21 persen lainnya berusia 50-59 tahun.

Tingkat keparahan dan kecepatan menular

Selain bisa mempengaruhi tingkat keparahan yang lebih signifikan, virus mutasi baru ini juga memiliki kemampuan menyebar yang lebih cepat dibandingkan virus aslinya. Banyaknya kalangan muda yang terinfeksi, disebut akibat mereka yang belum menerima vaksinasi, karena belum termasuk kelompok prioritas vaksinasi di negaranya.

Di sisi lain mereka ini memiliki tingkat mobilitas yang lebih dinamis jika dibandingkan dengan anak-anak atau lansia. Mereka berkumpul dengan temannya, berolahraga di ruang publik, bersekolah, dan sebagainya.

Melihat tren baru ini, kini sejumlah pihak mulai memikirkan untuk juga memberikan vaksin Covid-19 pada mereka kalangan muda. Selama vaksinasi belum menyentuh kelompok ini, maka selama itu lah mereka akan rentan terhadap paparan virus, dan berpotensi memperparah kondisi pandemi di negara tersebut.

Namun, vaksinasi bagi golongan usia muda dan anak-anak masih harus menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA). Meski uji klinis dari pihak pengembang telah menunjukkan indikasi aman untuk digunakan pada anak-anak.

Baca juga: Covid-19 belum berakhir, inilah daftar sayuran untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Lonjakan India

Temuan lonjakan kasus pada usia muda tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Banyak juga kalangan muda yang terserang Covid-19 terjadi di India, negara yang saat ini tengah menghadapi serangan gelombang kedua Covid-19.

Melansir Times Now News (18/4/2021), hal itu disampaikan oleh Kepala Genestrings Diagnostic Center, Gauri Agarwal. Lonjakan kasus pada usia muda ini tidak terjadi pada gelombang pertama di mana lebih banyak kelompok usia tua yang terinfeksi dan mengalami kondisi parah.

Selain itu, gejala-gejala yang ditunjukkan oleh mereka pun cukup berbeda dibandingkan dengan gejala umum yang biasanya dimiliki oleh seorang pasien Covid-19. Gejala-gejala berbeda itu meliputi mulut kering, masalah pencernaan, mual, mata memerah, dan sakit kepala.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Virus Corona Cenderung Lebih Banyak Menginfeksi Usia Muda",

Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Selasa (20/4): Dosis 1= 11.101.291 dan Dosis 2= 6.131.887

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×