kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jangan jadi korban, inilah modus baru kejahatan melalui Whatsapp


Kamis, 22 April 2021 / 11:15 WIB
Jangan jadi korban, inilah modus baru kejahatan melalui Whatsapp

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Peringatan kepada pengguna aplikasi pesan instan Whatsapp. Pakar IT menemukan modus kejahatan baru melalui Whatsapp.

Isu keamanan aplikasi pesan instan WhatsApp selalu menjadi perhatian 2 miliar penggunanya. Baru-baru ini, ada dua celah keamanan WhatsApp yang bisa menimbulkan kejahatan sehingga merugikan penggunanya.

Pertama, adalah celah keamanan di fitur verifikasi dua langkah, yang bisa membuat akun terkunci secara temporer hingga permanen. Kedua, adalah celah keamanan yang memungkinkan peretas mengambil informasi dari status online WhatsApp.

Celah keamanan di fitur verifikasi dua langkah

Celah keamanan pertama ditemukan periset keamanan Luis Márquez Carpintero dan Ernesto Canales Pereña. Kabar baiknya, celah keamanan di fitur verifikasi dua langkah ini tidak sampai mengekspos akun pengguna atau mencuri data pribadi, namun bisa membuat akun korban terkunci.

Kabar buruknya, modus kejahatan baru di Whatsapp ini tidak begitu sulit dilakukan dan hanya membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Peretas akan mencoba log in ke akun WhatsApp dengan menggunakan nomor ponsel si target.

Karena kode OTP dikirimkan ke nomor target dan tidak diketahui pelaku, maka ia akan terus menerus mencoba log in. Percobaan log-in berkali-kali untuk membobol verifikasi dua langkah, disebut bisa membuat akun terkunci selama 12 jam.

Baca juga: Beredar virus WhatsApp Pink, begini caranya supaya tetap aman dari virus tersebut

Celah keamanan WhatsApp di fitur verifikasi dua langkah.

Selama akun terkunci, pelaku bisa saja bertindak lebih jauh, yakni dengan mengirim e-mail ke WhatsApp, lalu mereka-reka cerita agar akun bisa diambil alih. Misalnya, dengan mengaku bahwa ponsel dicuri atau hilang dan meminta WhatsApp menon-aktifkan akun si target.

Skenario tersebut mungkin saja terjadi karena WhatsApp tidak meminta e-mail pengguna saat mendaftar, sehingga pelaku bebas menggunakan akun siapapun karena tidak ada verifikasi melalui e-mail.

Untungnya, belum ditemukan laporan kasus serangan karena modus kejahatan baru di Whatsapp seperti di atas, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Tom's Guide, yang melansir dari Forbes, Selasa (20/4/2021).

Kendati demikian, celah keamanan ini tetap berisiko menimbulkan modus kejahatan baru di Whatsapp. WhatsApp sendiri belum mengonfirmasi apakah akan mengubah cara mendaftar atau log in pengguna agar celah ini tertutup. Untuk informasi, apabila akun Anda menjadi target keisengan dengan cara di atas, satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah dengan menghubungi tim dukungan WhatsApp dengan segera.



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×