Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Gejala delirium yang umum yakni kebingungan, kurang fokus, disorientasi dan perubahan kognitif lainnya. Pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, jika mereka membutuhkan ventilator, adalah yang rentan terhadap delirium.
Dengan mengidentifikasi delirium sebagai gejala Covid-19 pada pasien sebelum dirawat, dinilai penting untuk melindungi orang lain dari infeksi.
Baca Juga: Waspada penularan corona dari OTG, begini cara mencegahnya
Selain itu, penting juga untuk mengambil tindakan perawatan yang tepat, sebab secara umum, pasien dengan delirium cenderung lebih menunjukkan sakit yang parah dibandingkan pasien lainnya.
"Delirium adalah baromater yang bagus," kata Wes Ely, seorang ahli paru dan dokter perawatan kritis di Vanderbilt University, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Menurut Ely, informasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat awam dan tenaga medis. Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Network Open, para peneliti menganalisis catatan medis dari 817 pasien di tujuh rumah sakit di lima negara bagian yang mengalami lonjakan pasien Covid-19 pertama kali pada Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Penelitian terbaru: Gejala Covid-19 dapat bertahan lebih dari 6 minggu
Rata-rata pasien berusia 77 tahun dan 65 tahun, kesemuanya dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Positif Covid-19 tanpa demam hanya delirium
Dari analisis tersebut, lebih dari seperempat, 28 persen didiagnosis mengigau, gejala umum keenam setelah demam, sesak napas, oksigen rendah, batuk dan lesu. Akan tetapi, sepertiga pasien dengan delirium tidak menunjukkan gejala Covid-19 yang lebih khas, hanya delirium yang menjadi gejala Covid-19 mereka.
"Salah satu pesan utama kami, terutama saat ini, adalah benar-benar mencoba menyaring semua orang, terutama orang dewasa yang lebih tua,” kata Benjamin Helfand, rekan penulis studi di University of Massachusetts Medical School.