Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Inspeksi tersebut merupakan bagian dari kesepakatan nuklir 2015 yang dikenal sebagai Protokol Tambahan.
Eropa yang ikut bergabung dalam kesepakatan nuklir 2015 mengatakan, langkah Iran itu akan menjadi pelanggaran besar.
Menurut Presiden Iran Hassan Rouhani, mengakhiri inspeksi mendadak tidak akan menjadi "langkah signifikan". Sebab, Iran masih akan mematuhi kewajiban inti dalam apa yang disebut Perjanjian Pengamanan dengan IAEA.
"Kami akan mengakhiri implementasi Protokol Tambahan pada 23 Februari dan apa yang akan diterapkan akan didasarkan pada Perjanjian Pengamanan," kata Rouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, Rabu (17/2).
"Protokol Tambahan adalah satu langkah di luar Perjanjian Pengamanan," sebut dia, seperti dilansir Reuters.
IAEA mengatakan pada Selasa (16/2), Direktur Jenderal Rafael Grossi telah menawarkan untuk mengunjungi Teheran guna menemukan "solusi yang bisa disepakati bersama untuk melanjutkan kegiatan verifikasi penting".
Rouhani bilang, Iran akan menerima kunjungan tersebut.
Selanjutnya: Iran tidak patuhi kesepakatan nuklir, Biden tak akan cabut sanksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News