kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi sektor logam dasar meningkat, BKPM: Pertanda ekonomi mulai pulih


Selasa, 26 Januari 2021 / 06:20 WIB
Investasi sektor logam dasar meningkat, BKPM: Pertanda ekonomi mulai pulih

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pencapaian realisasi investasi logam dasar, barang logistik, bukan mesin, dan peralatannya menjadi pertanda pemulihan ekonomi pada periode akhir tahun lalu.

Sebab, berdasarkan data BKPM, realisasi investasi logam dasar, barang logistik, bukan mesin, dan peralatannya di kuartal IV-2020 sebesar Rp 25 triliun. Angka tersebut setara 11,64% dengan dari total realisasi investasi pada kuartal IV-2020 yang sebesar Rp 214,7 triliun.

“Itu masih di urutan ketiga, artinya apa, sektor industri dasar, barang logistik, bukan mesin, dan peralatannya sudah mulai jalan, mesin-mesin sudah mulai masuk, orang sudah membangun pabrik, ekonomi bangkit,” kata Bahlil saat Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal IV-2020, Senin (25/1).

Bahlil menyampaikan, pencapaian realisasi investasi dari sektor tersebut sejalan dengan arah kebijakan Presiden Joko Widodo tentang transformasi ekonomi dengan membangun hilirisasi dan membangkitkan deindustrialisasi.

Baca Juga: BKPM proyeksikan investasi di Kalimantan dan Sulawesi bisa ungguli Pulau Jawa

Selain industri dasar, barang logistik, bukan mesin, dan peralatannya, penyumbang investasi terbanyak pada kuartal IV-2020 antara lain, transportasi gudang dan telekomunikasi Rp 36,4 triliun. Sektor listrik, gas, dan air Rp 29 triliun. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 22,1 triliun. Serta sektor konstruksi Rp 19,8 triliun.

Di sisi lain, jika diakumulasi, realisasi investasi sepanjang 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi 1,1% dari target investasi yang ditetapkan sebesar Rp 817,2 triliun. 

Secara rinci, realisasi investasi tersebut tersebar dalam dua sub investasi. Pertama, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 413,5 triliun atau setara 50,1% dari total realisasi investasi. Kedua, penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) senilai Rp 412,8 triliun, sama dengan 49,9% dari pencapaian penanaman modal tahun lalu.

Bahlil menyampaikan, tahun ini investor domestik menjadi menopang investasi di saat hampir seluruh ekonomi negara-negara di dunia mengalami pelemahan akibat dampak pandemi virus corona. 

Secara tahunan realisasi investasi dari PMDN tumbuh 7% year on year (yoy) dari tahun 2019 yang membukukan Rp 386,5 triliun. Berdasarkan sektor usaha, PMDN didominasi oleh sektor transportasi, gudang, telekomunikasi sebanyak 19,5% dari total PMDN atau setara Rp 20,2 triliun.

Selanjutnya: Investor asing makin irit tanamkan modalnya di Indonesia, BKPM buka suara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×