Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di hari Selasa (1/8). Analis memperkirakan rupiah berpotensi melemah terbatas di perdagangan Rabu (2/8).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengamati, rupiah melemah utamanya karena indeks dolar AS yang lebih kuat. Namun, penurunan imbal hasil treasury note membatasi kenaikan dolar.
Presiden Fed Minneapolis Kashkari mengatakan prospek inflasi di Amerika cukup positif dan skenario dasar tampaknya ekonomi AS hanya melambat, sehingga menghindari resesi.
Selain itu, Presiden Fed Chicago Goolsbee mengatakan pada hari Senin bahwa pembacaan inflasi bulanan cukup baik, tetapi dia belum memutuskan apakah akan mendukung penghentian kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Berada di Rp 15.117 Per Dolar AS, Selasa (1/8)
“Komentar kedua orang ini mendukung penguatan Dolar di awal bulan ini,” ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (1/8).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, nilai tukar rupiah melemah akibat data PMI Manufaktur China. Caixin Manufacturing PMI China turun ke zona kontraksi dari sebelumnya berada pada zona ekspansi, yang kemudian mendorong meningkatnya kekhawatiran terhadap perekonomian China.
Caixin Manufacturing PMI turun ke level 49.2 dari sebelumnya 50,5. Level ini lebih rendah dibandingkan dari ekspektasi pasar di level 50,1.
“Pelemahan indikator manufaktur China mendorong sentimen risk-off di pasar keuangan Asia, sehingga sebagian besar mata uang Asia cenderung mengalami depresiasi,” kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/8).
Josua memperkirakan, Rupiah berpotensi melemah terbatas seiring dengan potensi penguatan indikator manufaktur AS yakni ISM Manufacturing. Di sisi lain, pelemahan ini diperkirakan terbatasi oleh potensi penurunan indikator pembukaan tenaga kerja AS yakni JOLTS Job Opening.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,24% ke Rp 15.116 Per Dolar AS, Selasa (1/8)
Sementara, Sutopo melihat rupiah di perdagangan pekan ini masih cenderung flat. Hal itu karena pasar menunggu laporan Non Farm Payroll (NFP) AS pada akhir pekan. Namun pelemahan rupiah masih memungkinkan untuk menguji level harga Rp 15.200, selama rebound dolar AS masih berlangsung.
Sutopo memprediksi rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 15.100 per dolar AS – Rp 15.150 per dolar AS di hari Rabu, (2/8). Sedangkan, Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 15.075 per dolar AS – Rp 15.175 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News