kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif PPnBM sokong industri multifinance pada paruh pertama 2021


Rabu, 19 Mei 2021 / 05:15 WIB
Insentif PPnBM sokong industri multifinance pada paruh pertama 2021

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah sudah memberikan relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mulai Maret lalu. Kebijakan tersebut telah mengerek pembiayaan industri multifinance.

Hal ini tergambar dari kinerja pembiayaan multifinance secara bulan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencapai Rp 363,70 triliun per Maret 2021 atau naik 0,25% dibandingkan realisasi Februari 2021 senilai Rp 362,79 triliun. 

Sejumlah multifinance kecipratan berkah dengan adanya insentif PPnBM mobil. Salah satunya, BCA Finance yang mencatatkan peningkatan pembiayaan mobil baru secara bulanan sejak Maret lalu. 

Direktur Utama BCA Finance, Roni Haslim, mengatakan, total pembiayaan per April 2021 telah menyentuh Rp 2,68 triliun. Nilai itu naik dibandingkan bulan Februari dan Maret yang masing - masing sebesar Rp 1,35 triliun dan Rp 2,36 triliun. 

Baca Juga: Perusahaan multifinance ketiban berkah bulan Ramadan dan Lebaran 2021

"Kebijakan PPnBM sangat bagus sehingga penjualan kami dari Maret sudah mulai menunjukkan tren kenaikan," kata Roni, Selasa (18/5). 

Melalui peningkatan itu, Roni menilai kebijakan PPnBM mampu menarik minat konsumen untuk membeli mobil baru. Walaupun masih banyak masyarakat yang menunda pembelian kendaraan hingga ekonomi kembali pulih. 

Senada, Adira Finance juga merasakan dampak insentif PPnBM terhadap bisnis perusahaan. Hingga April 2021, penyaluran pembiayaan perusahaan naik 11% - 12% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, bahwa pergerakan market secara positif telah mendorong peningkatan kredit ke konsumen. Sebagian besar, pembiayaan baru masih didominasi oleh portofolio mobil baru. 

"Secara umum, dapat dilihat bahwa faktor insentif PpnBM memiliki pengaruh yang lebih besar di bandingkan dengan larangan mudik lebaran," terang Made. 

Seiring dengan membaiknya perekonomian dan peningkatan penjualan, Adira Finance optimistis pertumbuhan pembiayaan tahun ini bisa mencapai 30% yoy. Untuk mencapai target itu, perusahaan akan mengembangkan bisnis secara digital. 

Baca Juga: Ada pandemi, laba Diamond Citra Propertindo (DADA) tumbuh 109,7% pada tahun lalu

Walaupun naik secara bulanan, namun pembiayaan multifinance secara tahunan masih terkontraksi. Sampai Maret 2021, pembiayaan turun 19,61% yoy menjadi Rp 363,70 triliun karena kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya. 

Alhasil, penurunan bisnis terjadi merata di semua lini usaha mulai dari pembiayaan investasi, multiguna, modal kerja dan syariah. Meski demikian, pembiayaan modal kerja justru mencatatkan perbaikan kinerja dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memperkirakan pembiayaan akan kembali pulih pada semester pertama 2021. Ia optimistis, pembiayaan industri multifinance bisa tumbuh sekitar 5% hingga akhir tahun.  

"Namun itu semua harus didukung oleh pemulihan ekonomi, permintaan kendaraan bermotor, kebijakan stimulus dari pemerintah serta pemerataan program vaksinasi," terangnya.

Selanjutnya: Ada pandemi, laba Diamond Citra Propertindo (DADA) tumbuh 109,7% pada tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×