Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan AS bahwa Korea Utara akan mengubah Samudra Pasifik menjadi "jarak tembak"-nya. Hal ini tidak akan terjadi jika AS berhenti melakukan latihan militer dengan sekutunya di kawasan itu.
Melansir New York Post, Kim Yo Jong mengeluarkan ancaman keras pada hari Senin (20/2/2023), ketika Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik lagi di lepas pantai timurnya. Peluncuran tersebut hanya selang dua hari setelah menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir ke laut lepas pantai barat Jepang.
Tes ICBM Korea Utara mendorong AS untuk mengadakan latihan udara bersama dengan Korea Selatan dan secara terpisah dengan Jepang pada hari Minggu.
“Frekuensi menggunakan Pasifik sebagai jarak tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS,” kata saudara perempuan pemimpin Korea Utara itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
Dia menambahkan, “Kami sangat menyadari pergerakan serangan strategis pasukan AS baru-baru ini yang semakin cepat di sekitar Semenanjung Korea.”
Kim Yo Jong tidak merinci hal tersebut. Akan tetapi, kemungkinan pernyataannya itu merujuk pada pesawat pengebom supersonik jarak jauh B-1B AS selama pelatihan hari Minggu dengan Korea Selatan dan Jepang.
Baca Juga: Mengintip Kemampuan Hwasong-15, ICBM Korea Utara yang Meluncur pada Uji Coba Terbaru
Korea Utara biasanya menanggapi penerbangan B-1B AS, yang dapat membawa senjata konvensional dalam jumlah besar, dengan pernyataan agresif atau demonstrasi militernya sendiri.
Kim Yo Jong juga mengkritik beberapa pakar Korea Selatan yang mempertanyakan keandalan ICBM Korea Utara, dengan menyebut mereka "menjijikkan" dan "bodoh".
Peluncuran –yang pertama di negara itu sejak 1 Januari– berlangsung pada waktu yang paling tepat mengingat kondisi cuaca dan setelah pesawat pengintai AS dan Korea Selatan pergi.
“Sebaiknya mereka memutar otak untuk mengambil tindakan membela diri, daripada meragukan atau mengkhawatirkan teknologi orang lain,” kata Kim Yo Jong.
Dia juga bilang, “Kami menegaskan sekali lagi bahwa tidak ada perubahan dalam keinginan kami untuk membuat mereka yang meningkatkan ketegangan membayar harga atas tindakan mereka.”
Analis mengatakan, peringatan tentang Pasifik menjadi jarak tembak Korea Utara dari saudara perempuan pemimpin Kim dapat menandakan rencana untuk menembakkan lebih banyak rudal lebih jauh, mungkin ke arah wilayah AS di Guam.
Baca Juga: Korea Utara Tembakan Dua Rudal Balistik, Ancam Ubah Laut Pasifik Jadi Jarak Tembak
Melansir NBC News, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Jepang pada hari Senin (20/2/2023). Ini merupakan uji senjata keduanya dalam tiga hari, yang mendorong Tokyo untuk menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal-rudal itu ditembakkan sekitar pukul 07:00 (17:00 Minggu ET) dari sebuah kota di pantai barat Korea Utara tepat di utara ibu kota, Pyongyang. Rudal itu mendarat di perairan lepas pantai barat Jepang.
Jepang mengatakan kedua rudal telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusifnya dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan pada pesawat atau kapal di daerah tersebut.
Jepang dan Korea Selatan sama-sama mengutuk peluncuran itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Jepang juga mengatakan telah mengajukan protes melalui kedutaannya di Beijing. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa Tokyo telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan.
“Serangkaian tindakan Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan negara kita, kawasan dan juga komunitas internasional, dan itu benar-benar tidak dapat diterima,” kata Hirokazu Matsuno, kepala sekretaris kabinet Jepang, dalam jumpa pers.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News