kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Ini Titah Mendagri Terkait Fenomena El Nino yang Bikin Warga Malaysia Panik Beli


Rabu, 24 Mei 2023 / 10:04 WIB
Ini Titah Mendagri Terkait Fenomena El Nino yang Bikin Warga Malaysia Panik Beli

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian mengeluarkan imbauan terhadap pemerintah daerah (Pemda) agar mewaspadai terjadinya fenomena El Nino. Tujuannya adalah untuk memastikan pengendalian inflasi tidak terganggu.

Melansir laman infopublik.id, El Nino adalah salah satu fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.

Tito menilai, pemda perlu mewaspadai fenomena El Nino karena sejumlah lembaga memprediksi Indonesia bakal mengalami fenomena yang dapat mengakibatkan kekeringan, dan berkurangnya sumber air bersih di beberapa wilayah itu.

Akibat adanya fenomena El Nino di Malaysia, lanjut Tito, masyarakat di Negeri Jiran saat ini sedang dilanda panic buying atau pembelian secara berlebihan karena merasa takut produk air mineral ludes terjual.

“Kalau sudah air mineral sebagai salah satu kebutuhan dasar (mengalami kelangkaan), itu akan terjadi panic buying. Otomatis berlaku hukum market demand (permintaan pasar) tinggi, harga akan naik," jelasnya.

Lebih lanjut Tito menyampaikan, kenaikan harga itu secara tidak langsung akan memicu terjadinya kenaikan angka inflasi.

Baca Juga: Harga Sejumlah Bahan Pangan Naik, Begini Strategi Badan Pangan Nasional

Oleh karena itu, tegas dia, pemda perlu mewaspadai terjadinya fenomena El Nino, khususnya di Sumatra bagian timur, seperti Riau, Jambi, dan sekitarnya yang rentan mengalami kebakaran lahan dan hutan.

"Itu yang perlu kita jaga, hati-hati. Semua memang sudah tahu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/Polri dan pemda-pemda setempat saya kira sudah menyiapkan dan sudah bekerja. Ini yang perlu kita waspadai," kata  Tito.

Di samping itu, ia juga mengatakan dampak lain dari El Nino adalah masalah panen karena kekeringan yang disebabkan oleh fenomena itu dapat menghambat panen.

Untuk itu, Tito juga mendorong setiap pemerintah daerah agar mulai mengidentifikasi dampak yang berpotensi terjadi akibat dari El Nino.

Baca Juga: Jelang El Nino, Harga Komoditas Pangan Naik

Apabila dalam identifikasi tersebut ditemukan sejumlah masalah, pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah intervensi yang melibatkan dinas pertanian dan perdagangan.

Selain itu, Tito meminta juga pemerintah daerah untuk sigap dalam menyiapkan sejumlah strategi guna mencukupi kebutuhan pangan di daerah masing-masing.

Panic buying di Malaysia

Warga Malaysia berebut memborong air minum kemasan dalam beberapa waktu terakhir. Apa yang terjadi?

Melansir The Star, selain hujan yang jarang dan bendungan yang mengering, kesalahan sistem di sepanjang Sungai Muda membuat satu juta orang Penang dan Kedahan berebut air setelah keran mengering.

Penduduk “menyerbu” supermarket dan memborong botol air minum yang ada di atas rak.

Di media sosial, aksi saling berebut dan berteriak antara pembeli yang bersaing direkam.

Meskipun pasokan air pulih dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak penjual makanan yang diwawancarai mengatakan mereka memutuskan untuk tidak membuka kedai karena mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.

Menyusutnya air Sungai Muda berdampak pula pada penurunan ketinggian permukaan air di banyak waduk penyuplai. 

Baca Juga: Atasi Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pangan, BPN Fasilitasi Distribusi

Misalnya saja Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang 46,2%, dan Bendungan Mengkuang yang lebih besar dan biasanya terisi lebih dari 90%, anjlok menjadi 88,2%.

Ketua Menteri Malaysia Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air. Dia bahkan memperingatkan, dalam kasus Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Presiden Penang Water Watch Dr Chan Ngai Weng mengatakan ini adalah "seruan bangkit" untuk warga Penang.

“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×