kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini respons Himbara usai diminta menteri BUMN untuk kembali ke khitahnya


Rabu, 17 Februari 2021 / 06:15 WIB
Ini respons Himbara usai diminta menteri BUMN untuk kembali ke khitahnya

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar bank pelat merah mentransformasi bisnis utama (core business). Langkah ini dilakukan untuk memperjelas model bisnis Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sekaligus menopang segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), korporasi hingga ritel. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya akan diarahkan untuk fokus melayani pelaku UMKM. Lalu, PT Bank Mandiri Tbk diarahkan ke bisnis wholesale atau korporasi. Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkuat bisnis internasional dan luar negeri. Terakhir, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) fokus menjajal pasar properti khususnya perumahan. 

Seluruh bank pelat merah yang dihubungi Kontan.co.id pun mengamini dan siap menjalankan arahan Kementerian BUMN tersebut. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, arahan tersebut sudah selaras dengan rencana bisnis perseroan yang fokus pada segmen UMKM. 

Baca Juga: Bank Bumi Arta mau diakuisisi Sea Group? Simak profilnya

Dia juga menjelaskan kalau saat ini komposisi kredit UMKM BRI dibandingkan total kredit BRI pun telah meningkat secara signifikan dari 79% di 2019 menjadi 82,13% pada kuartal IV 2020. "Target kami porsi kredit UMKM akan terus meningkat hingga mencapai 85% dari total kredit BRI," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/2). 

Target itu menurut bank bersandi bursa BBRI ini juga cukup realistis. Melihat kondisi ekonomi yang mulai pulih di 2021, pertumbuhan kredit BRI diperkirakan bisa mencapai 6%-7% secara tahun ini. "Pertumbuhan kredit ini difokuskan pada segmen UMKM agar mampu bangkit dari pengaruh Covid-19," imbuhnya. 

Catatan saja, tahun lalu BRI mencetak kredit tumbuh sebesar 3,89% secara year on year (yoy) menjadi Rp 938,37 triliun. Dari realisasi itu, kredit mikro BRI tumbuh paling deras sebesar 14,18% yoy, disusul kredit kecil dan menengah (UKM) yang naik 3,88%.yoy. 

Senada dengan BRI, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha pun mengamini kalau dilihat dari bisnis utama, kompetensi Bank Mandiri cukup tinggi. Pun, dalam beberapa tahun terakhir perseroan juga terus menjaga segmen bisnis korporasi tetap menjadi motor utama perseroan dalam pengembangan bisnis. 

Baca Juga: Bank MM bakal salurkan kredit ke UMKM lewat Modal Rakyat hingga Rp 2 miliar

Ke depannya, Rudi menegaskan Bank Mandiri akan melanjutkan berbagai inovasi produk baik yang sifatnya pembiayaan maupun transaksi nasabah wholesale, dan juga menggarap pertumbuhan bisnis di ekosistem atau bisnis turunannya. 

Adapun, hingga Desember 2020 penyaluran kredit korporasi Bank Mandiri sudah mencapai Rp 334 triliun atau sebesar 44% dari total kredit secara bank only. "Di tahun 2021, kami memperkirakan pertumbuhan kredit Bank Mandiri di single digit," terangnya, Selasa (16/2).

Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan Bank BNI Mucharom menyebut arahan Menteri BUMN tersebut sudah diterapkan Himbara. Bank BNI pun ke depan diakuinya akan fokus pada ekspansi bisnis pasar global. 

Salah satu caranya dengan mengandalkan jaringan kantor cabang luar negeri BNI. Lewat cara ini diharapkan perseroan bisa membantu pebisnis lokal, mulai dari segmen UMKM hingga korporasi termasuk BUMN untuk Go Global. "Tentunya kehadiran BNI, sebagai bank BUMN di kancah internasional akan mengakselerasikan program BUMN Go Global," terangnya.

Tidak hanya mengorbitkan pengusaha lokal, BNI juga nantinya akan berupaya membiayai usaha-usaha kecil milik diaspora di luar negeri. Saat ini menurut catatan perseroan, terdapat sekitar 6,64 juta diaspora di 16 negara yang sudah terbantu oleh kehadiran BNI. 

Baca Juga: BKPM gandeng BNI untuk fasilitasi investasi di dalam dan luar negeri

Tentunya, peran KBRI, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Idonesia Investment Promotion Center (IIPC), serta asosiasi-asosiasi diaspora bakal memperkuat kolaborasi tersebut. 

Pun, terbaru BNI bahkan telah ditunjuk oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai partner untuk mempromosikan investasi kepada investor besar agar masuk ke Indonesia. "Tetapi kammi juga akan mempromosikan investasi Indonesia ke luar negeri," paparnya. 

Sementara itu Bank BTN justru menjelaskan, sejak awal pihaknya memang sudah fokus di bisnis perumahan. Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu menjelaskan saat ini total portofolio perumahan BTN sudah mencapai 90% dari total kredit. "Arahan Menteri BUMN sudah sangat cocok, tentu kami akan ekspansi ke sektor perumahan dan turunannya," jelasnya. 

Sebagai tambahan informasi saja, per akhir 2020 lalu Bank BTN mencatat realisasi kredit perumahan sudah mencapai Rp 234,78 triliun. Meningkat sebesar 2,29% dari tahun sebelumnya Rp 229,52 triliun. Berkat penyaluran kredit tersebut, total portofolio kredit perumahan Bank BTN pun ikut meningkat menjadi 90,26% akhir tahun lalu. 

Selanjutnya: Simak target-target bisnis Bank BTN pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×