Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
"Potensi sangat besar sehingga ke depan eastern corridor sebagai (daerah) operasi yang stabil dan wilayah pengembangan di Western Corridor," jelas Rudy dalam kesempatan yang sama.
Rudy menambahkan dari luas area konsesi yang mencapai hampir 40 ribu hektare, saat ini pemanfaatannya baru mencapai 10%.
Adam melanjutkan, dengan berbagai rencana tersebut, Archi memperkirakan alokasi capex mencapai US$ 70 juta hingga US$ 80 juta per tahun untuk lima tahun ke depan.
Nantinya, alokasi capex bakal didominasi untuk kegiatan eksplorasi dan peningkatan kapasitas.
Baca Juga: Archi Indonesia dikabarkan menunda rencana IPO
Tak sampai di situ, Adam memastikan jika nantinya produksi semakin optimal bukan tak mungkin Archi bakal mendorong proyek pemurnian demi membuka peluang menjual hasil produksi ke pasar domestik.
"Jika aturan perpajakan berubah kita bisa pasarkan langsung ke domestik dan membuat pemurnian maka akan menjadi fully integrated gold company," terang Adam.
Adapun, saat ini kendala pemasaran produk ke pasar domestik dikarenakan besaran biaya pajak yang dikenakan yang mencapai 10%.
Demi membangun fasilitas pemurnian, biaya investasi diperkirakan sekitar US$ 5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News