kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Proyek yang Dibidik Geoprima Solusi (GPSO) di Tahun 2022


Rabu, 05 Januari 2022 / 07:05 WIB
Ini Proyek yang Dibidik Geoprima Solusi (GPSO) di Tahun 2022

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) siap menangkap peluang bisnis dari proyek infrastruktur di sepanjang 2022. Bahkan emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memproyeksikan kenaikan pendapatan yang signifikan di sepanjang tahun ini. 

Sebagai informasi, Geoprima Solusi melantai di bursa pada September 2021 dengan melepas 166,66 juta saham baru. Perusahaan yang bergerak pada perdagangan alat-alat geospatial itu meraih dana segar hingga Rp 30 miliar. 

Direktur Utama Geoprima Solusi, Karnadi Margaka  mengatakan dana hasil IPO hampir semua telah terserap dan sebagian telah dibelanjakan untuk pembelian alat persediaan. 

Baca Juga: Fakta-Fakta IPO 2021, Banyak Rekor Tercipta tapi Risiko Investasinya Lumayan Tinggi

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, hasil dana segar IPO diserap GPSO untuk belanja modal antara lain pembelian aset berupa ruko dan pembelian peralatan berupa Lidar Optech untuk meningkatkan kapasitas operasional GPSO. 

Selain itu, sebagian dana juga dialokasikan untuk mendanai modal kerja, antara lain untuk pembelian persediaan berupa Unamanned Aerial Vehicle,  biaya pemasaran, promosi, dan iklan, serta untuk biaya sewa kantor perwakilan. 

Sejatinya, pembelian alat persediaan yang dilakukan GPSO di 2021 merupakan upaya untuk menangkap peluang bisnis yang gurih di 2022. Karnadi mengungkapkan, dengan membaiknya perekonomian di Indonesia ditandai dengan terkendalinya pandemi Covid-19, maka GPSO sangat optimistis dalam melihat prospek di tahun 2022. 

"Di mana proyek-proyek di 2021 yang tertunda akan mulai dilanjutkan di 2022. Ditambah lagi proyek infrastruktur yang terus dikerjakan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (4/1). 

Lebih lanjut, Karnadi menjelaskan, di tahun 2022 Indonesia juga merencanakan proyek yang sangat besar yakni pengukuran pemetaan skala 1:5000. "Tentu perseroan juga akan turut berpartisipasi dalam proyek ini," kata Karnadi. 

Proyek lainnya yang akan diikuti Geoprima Solusi di tahun ini berhubungan dengan penurunan tanah (subsidence) dan pergerakan tanah (deformasi). Karnadi menjelaskan, persoalan ini membutuhkan pengukuran deformasi dan penurunan tanah terhadap permukaan laut tersebut.  



TERBARU

×