kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini pendorong naiknya pendapatan Astra Agro Lestari (AALI) pada tahun lalu


Rabu, 14 April 2021 / 21:15 WIB
Ini pendorong naiknya pendapatan Astra Agro Lestari (AALI) pada tahun lalu

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 833,1 miliar di sepanjang tahun 2020. Perolehan tersebut meningkat 294,6% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 211,1 miliar. 

Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Mario Casimirus Surung Gultom menyebut, melejitnya laba bersih perseroan disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bersih AALI di tahun 2020 lalu. AALI berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8% (yoy) dari perolehan di periode yang sama tahun 2019. 

“Pendapatan bersih 2020 meningkat 7,8% menjadi Rp 18,8 triliun dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 17,5 triliun,” ujar Mario dalam paparan publik virtual, Rabu (14/4). 

Baca Juga: Bertahan dari pandemi, Chitose (CINT) luncurkan produk new normal

Meningkatnya harga jual rata-rata crude palm oil (CPO), dikatakan Mario menjadi penyebab utama tumbuhnya pendapatan bersih AALI di tahun 2020. Dia bilang, harga jual rata-rata CPO meningkat sebanyak 27,8% (yoy) dari Rp 6,689 per-kilogram di tahun 2019 naik menjadi Rp 8,545 per-kilogram di tahun lalu. 

Mario berujar, harga jual rata-rata kernel juga tercatat meningkat menjadi Rp 4,365 per-kilogram di tahun 2020. Angka tersebut tumbuh 22,5% dari rata-rata harga kernel di tahun 2019 yang sebesar Rp 3,562 per-kilogram. 

Namun di sisi lain, penjualan CPO dan turunannya mengalami penurunan sebesar 13,6%, menjadi 2,03 juta ton. Sedangkan pada tahun 2918 volume penjualan CPO mencapai 2,34 juta ton. Menurut Mario, penurunan tersebut terjadi sebagai dampak dari menurunnya produksi CPO AALI. 

Baca Juga: Langgeng Makmur Industri (LMPI) menderita kerugian Rp 41,33 miliar pada 2020

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari, Santosa bilang, dari sisi produksi, kinerja operasional pun ikut mengalami penurunan. Produksi tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti dan plasma AALI tercatat menurun sebesar 7,7%. Yakni dari 5,02 juta ton pada tahun 2019 menjadi 4,63 juta ton di tahun lalu. 

“Sementara kalau kita pilah antara inti dan plasma, inti menghasilkan 3,62 juta ton sementara sisanya adalah dari plasma,” ujar Santosa. 

Sementara itu, pembelian TBS dari pihak ketiga pun ikut menurun akibat adanya sejumlah pembatasan aktivitas, terutama di Kuartal I 2020 hingga pertengahan tahun 2020.  Pembelian TBS turun sebesar 18% menjadi 2,61 juta ton pada tahun 2020, sedangkan di 2019 sebesar 3,18 juta ton. 

Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) andalkan penjualan segmen pendidikan di tahun 2021

Dengan demikian, total produksi CPO mengalami penurunan sebesar 13% menjadi 1,43 juta ton. Sedangkan di tahun 2019 tercatat sebesar 1,65 juta ton. 

Sedikit informasi, hingga saat ini AAPLI memiliki luas lahan tertanam sebesar 287 ribu hektar yang tersebar di berbagai wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sebanyak 32 unit dan total kapasitas produksi sebanyak 1,570 ton TBS per-jam. 

“Dari total luasan lahan sampai Desember 2020, kalau kita bagi per-area, maka kapasitas tertanam Astra Agro 45,7% di Kalimantan, 36,3% di Sumatera, dan 18% sisanya di Sulawesi,” pungkasnya.

Selanjutnya: Punya 200 juta user, Global Mediacom (BMTR) dominasi media digital dan televisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×