kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kemampuan nuklir China yang disebut mampu bungkam serangan AS


Selasa, 17 November 2020 / 20:10 WIB
Ini kemampuan nuklir China yang disebut mampu bungkam serangan AS

Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Pada tahun 2018, media Pemerintah China melaporkan, militer Tiongkok telah membangun "Tembok Besar bawah tanah" sepanjang 5.000 km, berupa terowongan panjang di penjuru negeri untuk bersembunyi, memindahkan, dan meluncurkan pasukan serangan balasan nuklirnya.

Dalam laporannya saat itu, ditampilkan beberapa unit rudal balistik antarbenua (ICBM) sedang dimuat di truk dan dibawa masuk ke dalam terowongan.

Dari sektor maritim, pada 2015 lalu, China meluncurkan kapal selam nuklir dengan rudal balistik (SSBN) Type 094A yang dilengkapi rudal JL-2.

Rudal JL-2 memiliki jangkauan hingga 7.400 km. Sementara penerusnya, JL-3, diperkirakan memiliki jangkauan lebih dari 12.000 km. Sederhananya, AS akan masuk dalam jangkauan tersebut.

Baca Juga: Laut China Selatan siap bergolak, China gelar 2 latihan militer serentak

Belum cukup sampai di situ, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga telah menciptakan rudal glider hipersonik pertama di dunia DF-17. Kabarnya, rudal ini cukup cepat untuk sistem pertahanan rudal AS.

Dalam tes Agustus lalu, rudal penghancur kapal induk China, DF-26B dan DF-21D, telah berhasil menghantam kapal yang bergerak di Laut China Selatan.

Menurut Wang, dengan sederet kemampuan balasan ini tidak mungkin bagi AS untuk melancarkan serangan nuklir besar-besaran terhadap China.

Selanjutnya: Pakar militer sebut rudal baru Taiwan tidak akan berguna melawan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×