kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Fokus Intraco Penta (INTA) dalam Pengembangan Bisnis di Tahun 2022


Jumat, 21 Januari 2022 / 09:25 WIB
Ini Fokus Intraco Penta (INTA) dalam Pengembangan Bisnis di Tahun 2022

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanfaatkan momentum naiknya harga sejumlah komoditas yang berlanjut di tahun ini, PT Intraco Penta Tbk (INTA) terus memacu penjualan alat berat. Tidak hanya itu, untuk mempersiapkan bisnis di masa yang akan datang, INTA juga mulai melakukan diversifikasi bisnis ke sektor lain. 

Direktur INTA, Eddy Rodianto memaparkan hingga saat ini permintaan alat berat dari sektor pertambangan masih memberikan kontribusi yang positif. 

"Adanya kenaikan harga komoditas dan konstruksi juga ikut mendorong penjualan alat berat dari INTA. Sebagai gambaran sampai dengan Desember 2021 ini penjualan alat berat INTA sesuai dengan laporan keuangan internal adalah sebanyak 376 unit atau sebesar Rp 262 miliar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/1). 

Baca Juga: INTA Masih Mencari Investor Strategis untuk Anak Usahanya

Adapun di sepanjang 2022, INTA membidik penjualan alat berat lebih tinggi dari realisasi tahun lalu. Eddy mengatakan, pihaknya memproyeksikan penjualan alat berat INTA di tahun ini lebih dari 400 unit.

Selain memacu bisnis alat berat dari sektor pertambangan manajemen INTA juga melaksanakan diversifikasi bisnis. Eddy bilang, selain mendorong penjualan alat berat untuk sektor pertambangan, pihaknya juga melanjutkan diversifikasi bisnis ke sektor lain seperti infrastruktur, pertanian, kehutanan, perkebunan, industri dasar, dan lainnya. 

"Hal ini bertujuan untuk menciptakan transformasi sehingga dapat mencetak pertumbuhan yang lebih berkesinambungan di masa mendatang," jelasnya.  

 

Tak hanya mengembangkan bisnis alat berat, INTA juga terus mengembangkan bisnis di sektor pembangkit. 

Eddy menjelaskan, untuk bisnis pembangkit listrik melalui anak usaha yaitu PT Inta Daya Perkasa (INDA) telah mendapatkan kontrak dari PT PLN (Persero) untuk PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) yang bekerja sama dengan Power Construction Corporation of China untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x100 MW di Provinsi Bengkulu. Adapun saat ini PLTU tersebut telah beroperasi dengan normal, serta dapat memenuhi kontrak PLN dengan baik untuk masa kontrak jangka panjang yaitu selama 25 tahun.

Melansir paparan publik pada Desember 2021, manajemen INTA berharap di 2022 kinerja Intraco Penta dapat tumbuh positif sekitar 5%-15% yoy dengan target capaian sekitar 10% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×