kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

INTA Masih Mencari Investor Strategis untuk Anak Usahanya


Rabu, 29 Desember 2021 / 09:30 WIB
INTA Masih Mencari Investor Strategis untuk Anak Usahanya

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) berkomitmen untuk membantu mencari investor strategis bagi anak usahanya, PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN). IBFN sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan (multifinance) sektor alat berat.

Direktur Utama INTA Petrus Halim mengatakan, proses pencarian investor strategis untuk menanamkan modalnya di IBFN masih terus berlangsung. Sayangnya, ia enggan menyebut calon investor yang tertarik mengucurkan dana di IBFN. Yang terang, komunikasi intensif terus dijalankan oleh Manajemen INTA dan IBFN demi meyakinkan calon investor baru tersebut.

“Kami terbuka untuk mengundang investor baru dari domestik maupun luar negeri untuk berinvestasi di IBFN,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Selasa (28/12).

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Akan Tuntaskan Restrukturisasi Utang Maksimal Kuartal II-2022

Ia menyebut, prospek bisnis IBFN sebagai anak usaha INTA cukup positif. Terlebih lagi, pemerintah masih cukup gencar menjalankan program pembangunan infrastruktur di tengah masa pandemi Covid-19. Di samping itu, harga komoditas pertambangan juga terus mengalami tren kenaikan.

Faktor-faktor tersebut membuat permintaan produk alat berat meningkat. Konsumen yang hendak membeli alat berat pun akan memanfaatkan layanan pembiayaan di sektor tersebut, sehingga berdampak positif bagi kelangsungan bisnis IBFN. “Kami bisa membantu bisnis IBFN berkat pengalaman dan networking INTA yang sudah 50 tahun bergerak di bidang alat berat,” tandas Petrus.

 

Sebagai informasi, pendapatan usaha INTA turun 22,08% (yoy) menjadi Rp 443,78 miliar per kuartal III-2021. Di saat yang sama, rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INTA naik 16,84% (yoy) menjadi Rp 196,48 miliar.

Adapun pendapatan usaha INTA dari sektor pembiayaan mengalami kenaikan dari Rp 5,5 miliar per kuartal III-2020 menjadi Rp 7,2 miliar per kuartal III-2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×