Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengingatkan, terkait fase - fase kenaikan harga pangan jelang puasa dan lebaran 2023.
Fase pertama, biasanya kenaikan harga terjadi pada tiga hari sampai dengan satu minggu menjelang Ramadan. Ikappi menyebut hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.
"Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal ramadhan menyajikan makanan-makanan istimewa," kata Ketua DPP Ikappi Abdullah Mansuri dalam keteranganya, Minggu (12/3).
Baca Juga: Mulai Panen Raya, Presiden Jokowi Minta Bulog Serap Gabah Petani Sebanyak-Banyaknya
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah untuk menjaga pasokan kebutuhan pokok di pasaran. Ia juga mengingatkan agar pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap alur distribusi yang kerap menghambat pemenuhan stok di pasar.
Fase Kedua, Ikappi memprediksi kenaikan harga pangan terjadi pada tujuh hingga tiga hari menjelang Idulfitri.
Menurutnya, transisi fase pertama ke kedua akan terjadi penurunan permintaan di pertengahan Ramadan, lalu melonjak kembali menjelang Lebaran.
"Kami harap dalam fase ini kita dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran," jelasnya.
Berikutnya, fase ketiga yaitu memasuki hari raya idul fitri hingga paska lebaran. Ikappi memproyeksi dua hingga tiga hari setelah lebaran banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.
Ia menegaskan fase ketiga merupakan fase rawan akan kelangkaan stok. Ia berharap pemerintah turut mengantisipasi fase ini.
"Catatan penting Ikappi lainnya adalah kenaikan beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan ini membuat kita lebih kerja keras dalam melakukan distribusi pangan menjelang Ramadan karena kenaikan permintaannya akan lebih dari 50 persen mulai fase pertama," tutur Abdullah.
Baca Juga: Kenaikan Harga Pupuk Pengaruhi Biaya Produksi Petani
Oleh karena itu, Abdullah meminta pemerintah lebih aktif dan serius dalam menyelesaikan persoalan harga pangan yang terjadi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News