kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini daftar kejahatan pasukan hacker Korea Utara yang semakin berbahaya


Rabu, 17 Februari 2021 / 12:05 WIB
Ini daftar kejahatan pasukan hacker Korea Utara yang semakin berbahaya

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Pyongyang. Ulah pasukan peretas atau hacker Korea Utara semakin berbahaya. Hacker Korea Utara tidak hanya mencuri uang, tapi juga data vaksin Covid-19.

Baru-baru ini, muncul laporan dari Badan Intelijen Korea Selatan bahwa mereka mencoba mencuri data vaksin Pfizer-BioNTech. BIN Seoul memberitahu parlemen bahwa hacker Korea Utara mencoba mencuri formula pembuatan vaksin Pfizer, kata anggota parlemen Ha Tae-keung kepada para wartawan setelah sidang tertutup, dikutip dari AFP.

Korea Utara dikenal memiliki ribuan personel hacker terlatih yang telah menyerang perusahaan, institusi, dan para peneliti di Korsel serta tempat-tempat lainnya.

Sebelum kasus ini, hacker Korea Utara pekan lalu dilaporkan oleh PBB telah mencuri lebih dari 300 juta dollar AS (Rp 4,18 triliun) dalam bentuk kriptokurensi, untuk mendanai program senjatanya.

Baca juga: Korea Utara ada di posisi terendah dalam indeks demokrasi dunia tahun 2020

Lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan diretas hacker Korea Utara untuk meraup dana bagi pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang, tulis dokumen PBB yang dikutip AFP. Disebutkan pula bahwa sebagian besar uang didapat dari dua pencurian akhir tahun lalu.

Kemampuan perang dunia maya Pyongyang mulai menyita atensi dunia pada 2014, setelah dituduh meretas Sony Pictures Entertainment. 

Peretasan diduga dilakukan hacker Korea Utara sebagai aksi balas dendam atas film satir The Interview yang mengejek Kim Jong Un. Ulah hacker Korea Utara membuat beberapa potongan film bocor meski belum tayang, dan banyak dokumen rahasia lainnya yang disebar secara online.

Hacker Korea Utara juga dituduh melakukan pencurian besar-besaran senilai 81 juta dollar AS (Rp 1,13 triliun) dari Bank Sentral Banglades, serta mencuri 60 juta dollar AS (Rp 836,5 miliar) dari Bank Internasional Taiwan.

Hacker Korea Utara juga disalahkan atas serangan siber global ransomware WannaCry 2017, yang menyerang sekitar 300.000 komputer di 150 negara. Ransomware itu mengenkripsi file pengguna dan menuntut tebusan ratusan dollar dari pemiliknya agar bisa mendapatkan datanya lagi.

Pyongyang membantah tuduhan itu, dengan berkata "tidak melakukan apa-apa dalam serangan siber." Hingga berita ini diunggah BIN Korsel belum berkomentar tentang laporan peretasan data vaksin Pfizer oleh hacker Korea Utara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kiprah Hacker Korea Utara, Curi Uang Triliunan Rupiah sampai Retas Vaksin Pfizer",


Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara

Selanjutnya: Intelijen Korsel: Korut berupaya curi informasi soal vaksin Pfizer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×