Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Regulator perbankan China memperketat persyaratan pada bisnis pinjaman online di bank komersial. Kebijakan ini dikeluarkan di tengah pengawasan yang meningkat terhadap raksasa pinjaman online seperti Ant Group Co, unit keuangan Alibaba Group Holding Ltd.
Dalam aturan baru, bank komersial harus bersama-sama menyumbangkan dana untuk menerbitkan pinjaman berbasis internet dengan mitra, dan proporsi modal dari mitra dalam pinjaman tidak boleh kurang dari 30%, demikian Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China dalam sebuah pemberitahuan yang dikutip Reuters, Sabtu (20/2).
Lalu, saldo pinjaman berbasis internet yang diterbitkan bank dengan satu mitra, termasuk pihak terkait, tidak boleh melebihi 25% dari modal inti bersih bank.
Baca Juga: Setelah sepakat lakukan restrukturisasi, Ant Group kemungkinan lanjutkan rencana IPO
Selain itu, saldo pinjaman online yang diterbitkan bersama oleh bank komersial dan lembaga koperasi tidak boleh melebihi 50% dari total saldo bank, menurut pedoman tersebut.
Dalam dokumen Q&A terpisah, regulator menyatakan, perusahaan harus mematuhi aturan baru tersebut pada 17 Juli 2022.
Peraturan tersebut akan meningkatkan potensi kebutuhan modal untuk perusahaan platform teknologi seperti Ant Group, yang sedang dalam proses untuk mengumpulkan dana US$ 37 miliar dalam IPO berdasarkan berbagai layanan pinjaman online.
Rencana IPO Ant tersebut pupus ketika regulator China turun tangan untuk menghentikan pencatatan pada bulan November 2020, karena kekhawatiran bahwa pinjaman konsumen yang berlebihan akan menimbulkan ancaman bagi sistem keuangan negara.
Selanjutnya: Hindari kontrol modal, investor ritel China antre beli saham IPO di bursa Hong Kong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News