Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perusahaan fintech milik Jack Ma, Ant Group, telah menyetujui rencana restrukturisasi yang diminta regulator China untuk membentuk perusahaan induk. Dengan kesepakatan itu maka Ant Group harus tunduk pada pensyaratan modal yang serupa dengan bank.
Sebagai bagian dari restrukturisasi itu, regulator China meminta agar semua bisnis Ant dimasukkan ke dalam perusahaan induk, termasuk penawaran teknologinya di berbagai bidang seperti blockchain dan pengiriman makanan. Sementara dalam salah satu proposal awal yang dijaukan Ant kepada regulator hanya menempatkan operasi keuangannya dalam struktur baru perusahaan itu.
Sumber Bloomberg mengatakan, pengumuman resmi restrukturisasi itu kemungkinan bisa dilakukan sebelum dimulainya liburan Tahun Baru Imlek China pada 11 Februari. Kesepakatan tentang restrukturisasi Ant, afiliasi raksasa e-commerce Alibaba Group, akan meredakan kekhawatiran investor tentang tindakan keras regulasi terhadap kerajaan bisnis miliarder Ma.
Alibaba Group Holding yang memiliki sekitar sepertiga dari Ant, menghapus kerugian dalam perdagangan Hong Kong pada hari Rabu (3/2) setelah Bloomberg melaporkan kesepakatan tersebut. Alibaba naik 3,5% di New York
Beberapa pelaku pasar berspekulasi bahwa ahwa Ant mungkin terpaksa melepaskan sebagian dari bisnisnya, yang sekarang tampaknya tidak mungkin, kata Shujin Chen, kepala riset keuangan China di Jefferies Financial Group Inc. yang berbasis di Hong Kong.
Rencana restrukturisasi Ant menandai langkah besar pertama dalam proses perombakan yang diharapkan menjadi panjang, karena regulator menyusun persyaratan modal terperinci dan pedoman lain untuk perusahaan yang menjangkau berbagai lini bisnis keuangan.
Baca Juga: Ant Group sepakat dengan regulator China untuk perombakan bisnis?
China baru memperkenalkan kerangka kerjanya untuk perusahaan induk keuangan pada bulan September dan banyak spesifikasinya masih diselesaikan. Meskipun aturan tersebut pada akhirnya akan memberikan kejelasan regulasi yang lebih besar untuk Ant, aturan tersebut hampir pasti akan memaksa perusahaan untuk memperlambat laju ekspansi yang telah menjadikannya pemain fintech dominan di China dan salah satu perusahaan rintisan paling berharga di dunia.
Sumber Bloomberg mengatakan, Ant masih menjajaki kemungkinan untuk melanjutkan kembali rencana penawaran umum perdana (IPO) yang dihentikan regulator secara tiba-tiba pada November tahun lalu. Namun mengingat kerangka perusahaan induk keuangan yang begitu baru, tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan pihak berwenang untuk meluluskan izin IPO itu. Analis Bloomberg Intelligence Francis Chan memperkirakan penilaian Ant bisa turun menjadi US$ 108 miliar dari US$ 280 sebelum proses IPOnya dihentikan.
Restrukturisasi Ant merupakan bagian dari kampanye pemerintah yang lebih luas untuk meningkatkan pengawasan sektor keuangan dan teknologi. Regulator dalam beberapa bulan terakhir telah menargetkan semuanya, mulai dari crowdfunding layanan kesehatan hingga pinjaman konsumen. Pada bulan Januari, mereka mengusulkan langkah-langkah untuk mengekang konsentrasi pasar dalam pembayaran online, di mana Ant dan Tencent Holdings Ltd. adalah pemain terbesarnya.
Tindakan keras tersebut telah memicu spekulasi intens atas status Ma, yang ikut mendirikan Ant dan Alibaba. Raksasa e-commerce itu juga menghadapi pengawasan pemerintah yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menjadi target investigasi antitrust pada bulan Desember.
Penampilan Ma dalam konferensi video streaming langsung pada bulan Januari - setelah beberapa bulan tidak terlihat oleh publik - telah membantu meredam pembicaraan tentang skenario terburuk untuk kerajaan bisnisnya.
Selanjutnya: Alasan Ant Group berencana menjual EyeVerify yang berbasis di AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News