kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan penyaluran KPR di 2021 diprediksi lebih ramai


Jumat, 08 Januari 2021 / 08:15 WIB
Ini alasan penyaluran KPR di 2021 diprediksi lebih ramai

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tahun 2021 diperkirakan akan lebih baik dari tahun lalu. Pasalnya, permintaan pemesanan KPR memasuki kuartal IV 2020 sudah kembali normal setelah di dua kuartal sebelumnya lesu karena dampak pandemi Covid-19.

Perbankan memperkirakan tren peningkatan permintaan pembiayaan pembelian hunian itu masih akan berlanjut tahun ini setelah aktivitas ekonomi kembali berjalan walau belum sepenuhnya normal. Namun, beberapa bank tetap memilih konservatif dalam memasang target KPR.

Bank Mandiri optimis penyaluran KPR meningkat tahun ini karena pengajuan aplikasi KPR yang masuk ke bank ini telah meningkat sejak bulan Juli 2020 setelah tiga sebelumnya sepi. Bahkan aplikasi yang masuk pada bulan Oktober-Desember sudah hampir saham dengan periode yang sama tahun lalu sebelum masa Covid-19. 

"Kenaikan pengajuan aplikasi akan berlanjut tahun ini karena ekonomi sudah mulai bergerak dengan stimulus yang diberikan pemerintah. Aplikasi yang masuk tahun lalu juga banyak yang tercatat tahun ini karena proses kredit itu bisa memakan waktu sampai dua bulan," jelas Ignatius Susatyo Wijoyo, EVP Consumer Loan Bank Mandiri pada Kontan.co.id, Kamis (7/1).

Baca Juga: Kinerja BBTN diprediksi terus membaik di 2021, begini rekomendasi analis

Prospek positif KPR itu  juga bisa dilihat dari suksesnya penjualan produk yang diluncurkan sejumlah pengembang akhir tahun lalu. Satyo bilang, ada tiga pengembang Besar di Bogor yang meluncurkan proyek baru dan langsung terjual habis. 

Namun, Bank Mandiri konservatif dalam memasang target tahun ini dan hanya membidik pertumbuhan KPR 5%. Perseroan tak ingin jor-joran pasang target karena memang hanya fokus membidik pembeli rumah pertama agar kualitas aset tetap terjaga. Non Performing Loan (NPL) pada KPR selama ini menurut Satyo disebabkan oleh pembelian dari investor atau bukan tujuan untuk ditempati. 

Sebagai strategi penyaluran kredit tahun ini, Bank Mandiri akan fokus menggarap pasar pemilik rekening di Bank Mandiri baik payroll maupun non payroll. Perseroan akan membuat program bunga khusus apabila nasabah sudah punya produk-produk Bank Mandiri yang lain seperti kartu kredit, KTA, dan lain-lain.

"Fokus kami tetap menyasar pembeli rumah pertama dengan ticket size rata-rata Rp 500 jutaan," kata dia.

Hingga akhir 2020, outstanding KPR Bank Mandiri mengalami penurunan sekitar 1,1% menjadi Rp 43,6 triliun. Meski secara keseluruhan turun namun penyaluran KPR untuk pembeli rumah pertama tahun lalu masih tumbuh 6%. Seiring dengan fokus perseroan pada pasar pembeli rumah pertama maka NPL tercatat semakin membaik ke 2,8% dari sekitar 4% tahun sebelumnya. 

Sementara BNI menargetkan KPR tumbuh 4% yang akan ditopang oleh KPR subsidi dan non subsidi rumah sederhana.  Corina Leyla Cornelies, Direktur konsumer BNI mengatakan, pertumbuhan tersebut sama dengan tahun lalu.  Untuk mendorong penyaluran KPR, BNI akan melakukan pameran virtual dan meningkatkan kerjasama dengan mitra digital. 

Tahun lalu, BNI masih berhasil menyalurkan KPR hampir Rp 10 triliun meskipun tengah dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Namun, total outstanding-nya hanya tumbuh sekitar 4% dengan NPL relatif terjaga di bawah 3%.

Sementara CIMB Niaga lebih optimis dengan memasang target tumbuh 10%. Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan, optimisme merupakan kunci untuk bisa tumbuh di tengah tekanan pandemi. 

Itu terbukti tahun lalu. KPR bank ini masih berhasil tumbuh 6% secara year on year (YoY) ke Rp 35,8 triliun di tengah tekanan pandemi. "Kami berhasil tumbuh karena kami mengeluarkan terobosan baru dan tidak mengikut  arus. Kami rilis program bunga 9,5% fixed 10 tahun dan itu sukses," ungkap Heinje. 

Baca Juga: Sektor properti ini yang diprediksi banyak diminati pada tahun 2021

Pertumbuhan KPR tahun lalu terutama didorong oleh hunian primary dengan ticket size rata-rata Rp 700 jutaan 

BCA memproyeksikan penyaluran kredit tahun ini akan lebih tinggi dari tahun 2020. Menurut Divisi Bisnis Kredit Consumer BCA Felicia Mathilda Simon ada beberap hal yang akan mendorong pertumbuhan KPR tahun ini. Pertama, pelaku bisnis sudah melakukan sudah beradaptasi dengan kondisi pandemi agar bisa bertahan dan tumbuh.  Insiatif dengan memanfaatkan teknologi dilakukan sejumlah perusahaan, termasuk di sektor properti. 

Kedua, kebutuhan rumah masih hal yang esensial dan tidak akan hilang. Sehingga permintaan menurut Felicia akan selalu ada. Itu terbukti dengan suksesnya peluncuran proyek baru yang dilakukan beberapa pengembang pada kuartal IV tahun lalu.  Untuk mendorong penyaluran KPR tahun ini, BCA masih akan menerapkan strategi tahun 2020 dengan pameran KPR BCA OnlineExpo.

Selanjutnya: Di tahun ini, para pengembang pilih fokus memasarkan rumah tapak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×