kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini alasan jumlah penawaran lelang SUN turun


Kamis, 19 Agustus 2021 / 09:15 WIB
Ini alasan jumlah penawaran lelang SUN turun

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sementara secara sentimen, Ramdhan melihat kondisi pasar sejauh ini masih relatif stabil baik dari dalam maupun luar. Dari dalam, data-data ekonomi masih cenderung baik, rupiah pun stabil. Dari luar, sentimen tapering dan kenaikan suku bunga juga sudah mereda, hanya menyisakan kekhawatiran soal penyebaran Covid-19 varian Delta.

Walau begitu, Ramdhan menilai jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 77,07 triliun merupakan hal yang baik di tengah kondisi saat ini. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan pada lelang-lelang berikutnya jumlah penawaran yang masuk akan meningkat lagi. 

Menurutnya, yang terpenting adalah stabilnya isu eksternal. Pasalnya, jika sampai investor asing kembali berbondong-bondong memasukkan dananya ke US Treasury dan yield-nya kembali naik, maka ini akan membuat investor domestik tidak lagi confidence untuk masuk ke lelang dan cenderung wait and see.

Sementara dari sisi pelaku, Deni mengungkapkan, jumlah penawaran masuk masih didominasi oleh investor domestik dengan proporsi sebesar 91,25%. Penawaran terbesar terdapat pada seri tenor 6 tahun dan seri tenor 11 tahun.

Sementara partisipasi investor asing sebesar 8,25% dari total penawaran yang masuk pada lelang hari ini dengan preferensi tenor yang sama dengan investor domestik.

Baca Juga: Pemerintah targetkan suku bunga surat utang negara sebesar 6,82% di tahun depan

Sedangkan dari sisi weighted average yield (WAY) yang dimenangkan untuk seri di bawah 30 tahun mengalami kenaikan tipis sebesar 1-6 bps apabila dibandingkan pada lelang sebelumnya.

Di sisi lain, untuk tenor 30 tahun terdapat penurunan WAY sebesar 1 bps. Namun jika dibandingkan dengan level yield pada secondary market, untuk WAY pada tenor di bawah 30 tahun umumnya mengalami penurunan sebesar 1-4 bps.

“Dalam lelang kali ini yield yang dimenangkan juga sudah sesuai dengan kondisi market. Pemerintah juga membatasi jumlah penawaran yang diserap sebagai upaya menjaga stabilitas yield secondary market sekaligus menunjukkan bargaining power mereka,” imbuh Ramdhan.

Pada lelang kali ini, Ramdhan melihat investor dari kelompok perbankan masih mendominasi seiring likuiditas mereka yang berlimpah. Sementara dari sisi seri, FR0091 menjadi buruan lantaran seri ini akan menjadi seri yang paling likuid pada tahun depan. 

Selanjutnya: Lanjutkan ekspansi, Supra Boga Lestari (RANC) bakal tambah 10 gerai baru di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×