Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka opsi anyar untuk mendorong pembangunan proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang yang mangkrak sejak 2006 silam.
Kepala Seksi Penyiapan Program Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Rizal Fajar Muttaqin mengatakan, sesuai arahan Menteri ESDM, Arifin Tasrif maka pembangunan dua proyek pipa transmisi direncanakan akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Arahan Pak Menteri untuk ruas Dumai-Sei Mangkei dan Cirebon-Semarang kami sedang jajaki kemungkinan penggunaan APBN," kata dia dalam diskusi Indonesian Gas Society, Rabu (27/1).
Rizal menjelaskan, pertimbangan penggunaan dana APBN untuk kedua proyek tersebut bertujuan untuk meringankan beban industri pengguna gas.
Baca Juga: PGN alirkan gas sektor industri komersial di Pasuruan, Cirebon dan Bogor
Nantinya, industri yang menjadi konsumen gas dari kedua proyek tidak akan terbebani dengan toll fee.
Kendati demikian, Rizal memastikan secara khusus untuk proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang, pihaknya masih menanti kajian yang dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).
Pada kesempatan lainnya, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengungkapkan pemenang lelang kedua yakni PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) telah menyampaikan surat yang menyatakan sanggup dengan toll fee yang diajukan saat proses lelang di 2006 silam.
Ia mengungkapkan saat ini BNBR dan BPH Migas masih membahas persiapan kelengkapan lain terkait jaminan pelaksanaan proyek dan performance bond proyek pipa Cisem.
Fanshurullah menilai wacana penggunaan APBN untuk pembangunan pipa transmisi sebaiknya tidak dilakukan untuk proyek pipa Cisem. Pasalnya, saat ini sudah ada kawasan industri yang dinilai bisa meningkatkan demand gas dari proyek tersebut.
"Kalau Dumai-Sei Mangkei kalau dengan APBN silahkan,karena demand-nya belum ada. Kalau Cisem ada kawasan industri, saya optimis demand akan ada," kata Fanshurullah dalam RDP bersama Komisi VII, Rabu (27/1).