kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris berada di mata badai pandemi, di tengah lonjakan infeksi varian baru corona


Sabtu, 02 Januari 2021 / 07:00 WIB
Inggris berada di mata badai pandemi, di tengah lonjakan infeksi varian baru corona

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Petugas medis Inggris memperingatkan, rumahsakit di seluruh negeri menghadapi beberapa minggu yang berbahaya di tengah lonjakan infeksi Covid-19 akibat varian baru virus corona.

Sehari setelah Inggris membukukan rekor 55.892 kasus baru dan 964 kematian karena virus corona, kekhawatiran meningkat tentang dampaknya terhadap Layanan Kesehatan Nasional yang berlebihan. 

Rumahsakit lapangan yang dibangun pada hari-hari awal pandemi kemudian dihentikan, sedang diaktifkan kembali.

Direktur Royal College of Nursing Mike Adams mengatakan kepada Sky News, Inggris berada di "mata badai" pandemi tapi  "menyebalkan" melihat orang-orang tidak mengikuti panduan jarak sosial atau memakai topeng.

Baca Juga: Tembus 81 juta kasus, ini 10 negara dengan jumlah infeksi corona tertinggi di dunia

Seorang dokter terkemuka di Inggris juga memperingatkan kelelahan di antara petugas kesehatan di garis depan di rumahsakit. Karena itu, dia mendesak orang untuk mengikuti protokol kesehatn.

"Saya khawatir," kata Adrian Boyle, Wakil Presiden Royal College of Emergency Medicine, kepada BBC seperti dilansir Channel News Asia. "Kami sangat banyak berada di medan pertempuran".

Infeksi baru meningkat lebih dari dua kali lipat dalam beberapa pekan terakhir, setelah varian baru yang 70% lebih menular ditemukan berada di belakang lonjakan besar kasus virus corona di sekitar London dan Inggris Tenggara.

Ada kekhawatiran besar tentang jalur pandemi selama satu atau dua bulan mendatang di negara yang memiliki jumlah kematian akibat virus corona tertinggi kedua di Eropa, dengan hampir 74.000.

Selanjutnya: Xi Jinping: Orang-orang di seluruh dunia harus usir awan gelap pandemi virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×