Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Bayu menilai belum adanya penyesuaian tarif batas atas (TBA) untuk rute domestik menjadi tekanan tersendiri bagi maskapai. Sementara pada rute internasional, tidak adanya pembatasan tarif membuat maskapai lebih leluasa melakukan ekspansi karena margin yang lebih baik.
“Sepanjang TBA tidak disesuaikan dengan harga terkini untuk avtur dan kurs USD, maskapai akan menghadapi biaya operasional yang tinggi, khususnya untuk rute domestik. Harus ada deregulasi untuk menjamin sisi revenue dan biaya yang seimbang,” tegas Bayu.
Tonton: Diskon Tiket Pesawat Nataru 2025 Hanya Berlaku Untuk Penerbangan di Tanggal Ini
Prospek 2026: Fokus Efisiensi dan Ekspansi
Ke depan, industri penerbangan diproyeksikan akan terus fokus pada efisiensi operasional dan ekspansi rute internasional untuk menjaga profitabilitas. Dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam hal penyesuaian tarif dan stabilisasi biaya bahan bakar, akan menjadi faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan bisnis maskapai nasional.
Sumber Data
- Kontan.co.id – Wawancara INACA soal Lonjakan Penumpang Nataru 2025/2026
- INACA – Proyeksi Industri Penerbangan 2025
- Kementerian Perhubungan – Data Trafik Penumpang Udara 2024–2025
Selanjutnya: Gelombang PHK Masih Terus Menghantui Pekerja
Menarik Dibaca: Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Ini Jadwal dan Lokasi Pemakamannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













