kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Multifinance Dinilai Masih Menarik di Mata Investor


Rabu, 13 Juli 2022 / 05:15 WIB
Industri Multifinance Dinilai Masih Menarik di Mata Investor

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

Ia pun mencontohkan akuisisi Twitter, perusahaan teknologi yang hanya berdasarkan cuitan, dinilai US$ 44 miliar oleh Elon Musk. Ia berpendapat angkat tersebut terbilang mahal, namun ada kemungkinan peluang yang dilihat oleh Musk hingga dinilai demikian.

“Mulai dari motif oportunistik, motif irasional, motif sinergi, motif strategis, motif finansial dan berbagai hal lainnya.. Hal inilah yang menjadikan aksi merger dan akuisisi menjadi bernilai di mata pelaku pasar dan investor,” ujar Nico.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno pun bilang bahwa industri multifinance ini memang masih memiliki daya tarik, terlebih untuk memperluas layanan dari perusahaan teknologi yang mengakuisisinya.

Ia mencontohkan misal ada fintech P2P lending mengakuisisi perusahaan multifinance karena industri ini bisa lebih leluasa untuk mendapatkan pendanaan yang nantinya disalurkan pada peminjam.

“Kalau multifinance itu kan bisa minjam uang dari bank, dari lender, nanti dia bisa bertanggung jawab kalau bermasalah. Dia bukan hanya mempertemukan tapi kalau nanti nasabahnya macet, dia bisa bertanggungjawab,” ujar Suwandi.

Sementara itu, Suwandi pun melihat kemungkinan adanya akuisisi multifinance ke depan masih terbuka lebar. Ditambah, kemungkinan multifinance-multifinance yang diakuisisi ini beralih ke digital pun juga ada mengingat beberapa perusahaan yang mengakuisisi adalah perusahaan berbasis teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×