kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri asuransi syariah kantongi kontribusi Rp 17,34 triliun pada tahun lalu


Selasa, 16 Februari 2021 / 05:40 WIB
Industri asuransi syariah kantongi kontribusi Rp 17,34 triliun pada tahun lalu

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi syariah tetap merekah selama pandemi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kontribusi bruto sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 17,34 triliun, atau naik 3,83% yoy. 

"Pendapatan kontribusi bruto industri syariah dibukukan meningkat pada akhir triwulan empat. Ini menunjukkan bahwa optimisme industri syariah untuk mendulang pendapatan kontribusi tetap terwujud dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian," kata Direktur Eksekutif AASI Erwin Noekman dalam paparan kinerja asuransi syariah 2020, Senin (15/2).

Adapun peningkatan tersebut disumbang dari bisnis asuransi jiwa syariah. Sebab, kontribusi bruto asuransi jiwa syariah mencapai Rp 14,84 triliun, naik 6,60% yoy. Secara industri, asuransi ini berkontribusi 85,58% pendapatan bruto. 

Baca Juga: Kurang likuid, begini rekomendasi saham-saham emiten asuransi

Dengan realisasi itu, ia memproyeksi pertumbuhan kontribusi bruto bisa capai 10% tahun ini. Pertumbuhan itu akan didorong sejumlah faktor, diantaranya tren kenaikan bisnis asuransi jiwa syariah yang berkontribusi besar secara industri. 

"Selanjutnya, didukung keberpihakan pemerintah terkait arah pengembangan ekonomi syariah serta kebijakan cipta kerja karena spin off asuransi syariah akan mendorong rekrutmen karyawan di perusahaan baru," jelas dia. 

Sejumlah pemain juga mencatatkan kinerja positif. Misalnya saja, aset unit syariah PT BNI Life Insurance (BNI Life) tumbuh 17,24% di 2020. Sementara pengelolaan dana tabarru tumbuh 162% dan laba juga meningkat 61%.

Hal ini dibarengi pertumbuhan kinerja solvabilitas. Terlihat dari RBC dana perusahaan mencapai 5807%. Sedangkan RBC dana tabarru sebesar 136,56%. Dengan begitu, solvabilitas unit syariah BNI Life dinilai sangat kuat dan di atas ketentuan regulasi sebesar 120%. 

Baca Juga: Siap ekspansi, BTN bakal bentuk tiga anak usaha hingga tahun 2022

"Industri jasa keuangan syariah merupakan salah satu industri yang memiliki daya tahan terhadap dampak pandemi. Penetrasi dan ekosistem ekonomi syariah memberikan peluang yang sangat besar untuk perkembangan industri asuransi syariah," terang Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriany. 



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×