Sumber: Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
India, yang memiliki miliarder terbanyak ketiga, dengan 169 orang, mengalami tahun yang lebih beragam. Negara ini menambah tiga anggota dalam daftar. Akan tetapi, miliarder India sebagai sebuah kelompok bernilai US$ 675 miliar, turun US$ 75 miliar dibandingkan tahun 2022.
Alasan terbesar dari penurunan tersebut dapat ditelusuri merujuk ke salah satu peristiwa kejatuhan kekayaan terbesar dalam sejarah: Gautam Adani. Nilai kekayaan bersih Adani jatuh dari US$ 90 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 47,2 miliar pada tahun ini.
Kondisi tersebut terjadi setelah tuduhan penipuan besar-besaran dan manipulasi pasar saham meruntuhkan saham sepuluh perusahaan Adani Group yang tercatat di bursa saham. (Adani telah membantah tuduhan tersebut)
Penurunan kekayaan Adani yang hampir mencapai US$ 43 miliar ini menyumbang lebih dari separuh dari seluruh kekayaan orang kaya di India.
Baca Juga: Warren Buffett Lakukan Pembicaraan dengan Pejabat Biden Tentang krisis Perbankan
Sementara itu, ada dua negara tambahan yang berhasil masuk dalam daftar negara paling banyak miliarder di seluruh dunia. Yakni Panama dan Armenia.
Masing-masing menambah satu miliarder. Pertama adalah Stanley Motta, seorang investor Panama yang portofolionya meliputi perusahaan-perusahaan Amerika Latin termasuk bank Panama Banco General.
Kedua, Ruben Vardanyan, seorang bankir investasi dan politisi Armenia yang memperoleh kekayaannya di Rusia pada tahun 1990-an (dan tahun lalu melepaskan kewarganegaraan Rusia-nya). Dia kembali lagi setelah terdepak dari daftar tahun 2022.
Baca Juga: Joe Biden akan Meningkatkan Anggaran dan Pajak Bagi Orang Kaya