Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID -
JAKARTA. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai sektor bisnis, mulai dari teknologi hingga tekstil.
Menanggapi hal tersebut, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) mengaku telah menjalankan sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman ketidakpastian ekonomi belakangan ini.
Manajamen berujar, pihaknya selalu berupaya bekerja semakin efektif dan efisien guna memberikan yang terbaik, baik dari segi pelayanan maupun pemenuhan produk.
"Indomaret merupakan perusahaan ritel yang menyediakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Dengan basis pemenuhan kebutuhan pokok ini, kami optimistis dapat bertahan melewati goncangan, termasuk kondisi krisis ekonomi," ujar CRM Executive Director Indomaret Gondo Sudjoni NH, kepada Kontan.co.id, Senin (21/11).
Baca Juga: Kekhawatiran PHK Masih Melanda industri TPT Tanah Air
Dia menambahkan, sebagai langkah antisipasi lain, ke depannya semua pebisnis di Indonesia juga harus saling bahu membahu memberi bantuan. Contonya melalui skema pembinaan dan pelatihan maupun mendukung pemasaran produk-produknya.
Dengan demikian, Indomaret pun tetap optimistis laju bisnis di tahun 2023 masih dapat bertumbuh. Pernyataan ini sejalan juga optimisme pemerintah dalam menghadapi tahun depan. "Mungkin bisa terjadi pelambatan laju ekonomi, tetapi masih akan terjadi pertumbuhan," tuturnya.
Gondo menyebut, hingga Oktober 2022 Indomaret telah membuka sebanyak 21.000 gerai. Ke depan, ekspansi penambahan gerai Indomaret ini masih terbuka lebar, yang didorong oleh luasnya wilayah Indonesia, termasuk juga ekspansi gerai di luar pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News