Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Para ilmuwan telah menggunakan uji coba tantangan manusia selama beberapa dekade untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyakit, seperti malaria, flu, tifus dan kolera, serta untuk mengembangkan pengobatan dan vaksin untuk melawannya.
Tahap pertama dari uji coba akan berusaha untuk menetapkan dosis terendah dari virus corona agar bisa mulai bereplikasi pada sekitar 50 persen peserta, sambil menghasilkan sedikit atau tanpa gejala.
Fase kedua, bergulir pada musim panas, akan menginfeksi sukarelawan yang berbeda dengan dosis standar tersebut.
Pada fase pertama, hingga 64 peserta sehat berusia 18-30 yang terjangkit virus corona setidaknya tiga bulan lalu akan terinfeksi kembali dengan jenis asli SARS-CoV-2.
Mereka kemudian akan menjalani karantina setidaknya selama 17 hari dan dipantau, dan siapa pun yang mengalami gejala akan mendapatkan perawatan antibodi monoklonal Regeneron.
Selanjutnya: Gubernur Osaka minta pemerintah Jepang mengumumkan keadaan darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News