Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akhirnya mengambil langkah agresif untuk menahan varian Covid-19 baru omicron masuk ke negaranya.
Senin (29/11), pemerintah Jepang mengatakan, akan menutup perbatasannya untuk semua orang asing. Ini membuat ekonomi terbesar ketiga di dunia itu bergabung dengan Israel yang juga mengambil tindakan terberat terhadap varian virus corona baru Omicron.
Setelah sempat membuat pasar keuangan global lesu di akhir pekan lalu, kini pasar mulai tenang karena investor menunggu rincian lebih lanjut dari varian omicron.
Ketakutan muncul karena varian omicron dianggap lebih menular daripada varian sebelumnya. Omicron, pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan telah ditemukan di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, dan Belanda.
Diperlukan "berhari-hari hingga beberapa minggu" untuk memahami tingkat keparahan varian, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menandai omicron sebagai "varian yang menjadi perhatian".
Baca Juga: Nissan investasi US$ 17,5 miliar untuk kembangkan kendaraan listrik
"Sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari skenario terburuk, Jepang akan menutup perbatasannya untuk semua orang asing mulai Selasa (30/11) tengah malam," kata Perdana Menteri Fumio Kishida.
"Jepang pertama-tama akan melarang masuknya orang asing," katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa orang Jepang yang kembali dari negara tertentu akan menghadapi karantina di fasilitas yang ditunjuk.
Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto mengatakan, hingga saat ini, Jepang belum menemukan infeksi Omicron. Tes sedang dilakukan untuk menentukan apakah varian baru telah menginfeksi seorang pelancong dari Namibia yang dites positif terkena virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News