Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan plastik PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) masih percaya diri dapat mencapai pertumbuhan penjualan 3%-4% tahun ini. Optimisme itu salah satunya didorong oleh kinerja positif perseroan selama semester pertama lalu.
Untuk diketahui, hingga semester I-2022 perseroan telah berhasil melampaui target yang ditetapkan. Di mana IGAR mencatat pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 538,02 miliar. Jumlah ini meningkat 28,17% dari sebelumnya Rp 419,75 miliar pada semester I-2021.
Mayoritas pendapatan IGAR di semester pertama masih ditopang oleh kontrak dengan pelanggan di sektor farmasi yang mencapai Rp 471,45 miliar. Sementara untuk sektor non farmasi tercatat sebesar Rp 66,56 miliar.
Baca Juga: Tahun Ini, Champion Pacific Indonesia (IGAR) Yakin Penjualan Kemasan Tetap Positif
Direktur Utama Champion Pacific Indonesia Antonius Muhartoyo menyebut, pendapatan dari kemasan industri farmasi mengalami pertumbuhan selama semester pertama ini. Hal itu seiring dengan mulai beraninya masyarakat untuk kembali berobat secara offline, sehingga permintaan kemasan di sektor farmasi pun ikut meningkat.
"Faktor pendorongnya adalah, sesudah pandemi, masyarakat sudah berani datang ke puskesmas dan rumah sakit dokter, sehingga permintaan packaging farmasi juga meningkat," kata Antonius, kepada Kontan.co.id, Senin (29/8).
Tahun ini IGAR menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 60 miliar. Dana capex tersebut sebagian besar akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Guna memaksimalkan kinerja tahun ini, Antonius bilang pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas produk, kualitas pengiriman, serta peningkatan servis kepada setiap pelanggannya.
Meski punya target positif, IGAR tak menyangkal bahwa kenaikan harga bahan baku menjadi salah satu tantangan yang cukup berat bagi perusahaan. Antonius bilang, pihaknya melakukan penyesuaian harga baru dengan para konsumen guna menyiasati lonjakan harga bahan baku ini.
"Memang kenaikan baku ini membuat dunia bisnis mengalami guncangan yang cukup sulit, akan tetapi dengan kerja sama dan saling pengertian kedua belah pihak, semua masalah bisa dipecahkan dengan baik," pungkasnya.
Sekedar informasi, hingga Juni lalu, IGAR meraup laba periode berjalan sebesar Rp 53,44 miliar. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya Rp 45,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News